Heboh! Taliban Penggal Atlet Voli Wanita Afghanistan

- 23 Oktober 2021, 20:00 WIB
Atlet voli perempuan muda Afghanistan, Mahjabin Hakimi (dilingkari) dilaporkan telah mendapatkan hukuman pancung oleh Taliban dan kepalanya diposting ke media sosial.
Atlet voli perempuan muda Afghanistan, Mahjabin Hakimi (dilingkari) dilaporkan telah mendapatkan hukuman pancung oleh Taliban dan kepalanya diposting ke media sosial. /New York Post

ARAHKATA - Baru-baru ini media sosial (medsos) dihebohkan dengan foto mayat salah satu atlet voli wanita Afghanistan.

Kabarnya, Taliban memenggal atlet wanita tersebut bulan lalu dan memamerkan fotonya di medsos.

Dikutip Arahkata dari Daily Mail, Sabtu 23 Oktober 2021, pevoli Mahjabin Hakimi, bintang yang sedang naik daun asal Kota Kabul, awalnya menghilang secara misterius kemudian jasadnya ditemukan pada bulan lalu.

Baca Juga: Taliban Tegaskan AS Tak Ganggu Saat Pembicaraan Tatap Muka di Qatar

Pelatihnya mengatakan Mahjabin telah dibunuh oleh Taliban meski tak sedikit yang menduga ia bunuh diri.

Sebuah foto beredar di medsos yang konon mayat Mahjabin, menunjukkan cedera di lehernya, tetapi belum bisa dipastikan apakah luka itu disebabkan oleh sayatan pisau atau penjerat.

Pusat Jurnalisme Investigasi Payk di Afghanistan mengonfirmasi bahwa Mahjabin dipenggal oleh Taliban di Kabul.

Baca Juga: Taliban Tangkap 11 Militan ISIS di Kabul Afghanistan

Kematiannya baru dilaporkan setelah pelatih mengatakan Taliban mengancam keluarga korban agar tak membocorkan peristiwa ini.

"Semua pemain tim bola voli dan atlet wanita lainnya berada dalam situasi yang buruk dan putus asa dan ketakutan. Semua orang terpaksa melarikan diri dan tinggal di tempat yang tidak diketahui," katanya.

Pelatih mengatakan bahwa hanya dua anggota tim yang berhasil melarikan diri dari negara itu sebelum jatuh ke tangan kelompok Islamis. Sisanya sekarang bersembunyi dan ketakutan selama hidup mereka.

Baca Juga: Taliban Tembak Saudara Mantan Wapres Afghanistan

Tim bola voli nasional wanita Afghanistan telah mengajukan petisi kepada organisasi asing untuk membantu mengeluarkan mereka dari negara itu tetapi sejauh ini tidak berhasil.

Zahra Fayazi, seorang anggota tim senior yang melarikan diri ke Inggris pada bulan Agustus, sebelumnya menjelaskan bagaimana sesama pemain telah dibunuh oleh Taliban.

"Pemain kami yang tinggal di provinsi harus pergi dan tinggal di tempat lain," katanya.

Baca Juga: Taliban Serang Habis ISIS Usai Peledakkan Bom di Depan Masjid

"Mereka bahkan membakar peralatan olahraga mereka untuk menyelamatkan diri dan keluarga mereka. Mereka tidak ingin mereka menyimpan sesuatu yang berhubungan dengan olahraga. Mereka ketakutan," jelasnya.***

Editor: Tia Martiana

Sumber: Daily Mail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah