Prancis Tutup Akhir Tahun dengan Lonjakan Omicron

- 2 Januari 2022, 09:00 WIB
Ilustrasi salah satu sudut di kota di Prancis.
Ilustrasi salah satu sudut di kota di Prancis. /Pexels/Matt Hardy/

Bersamaan dengan Prancis, Inggris juga mencatat penambahan kasus yang sangat tinggi, yakni 189.846 infeksi pada Jumat 31 Desember 2021. Di Negeri Ratu Elizabeth II ini, prevalensi kasus varian Omicron diprediksi mencapai 96 persen.

Baca Juga: WHO Katakan Varian Omicron Lebih Cepat Menyebar dari Delta

Imbas dari lonjakan kasus dan perawatan rumah sakit, Pemerintah Prancis memutuskan untuk membatalkan perayaan Malam Tahun Baru 2022.

Di Paris, festival kembang api yang berlokasi di Arc de Triomphe dan Champs d'Elysées dibatalkan karena menghindari kerumunan pengunjung. Perayaan dengan berjoget di restoran, kafe, atau kelab malam juga dilarang.

Presiden Macron pun meminta warganya untuk segera divaksinasi. Menurutnya, vaksin merupakan 'solusi pasti' untuk bisa keluar dari pandemi COVID-19. Ia yakin, pada 2022 Prancis bisa keluar dari genggaman pandemi.

Baca Juga: Kasus COVID-19 di Australia Meledak Dipicu Omicron

Ia tidak menyebutkan kebijakan pembatasan baru lagi, selain yang sudah diterapkan sebelumnya. Seperti meminta warga untuk kerja dari rumah dan membatasi jumlah masyarakat di area publik.

Macron pun meminta pemerintah untuk tidak menerapkan pembatasan baru, agar tidak membatasi kebebasan individu warganya lebih jauh lagi.***

Halaman:

Editor: Tia Martiana

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x