ARAHKATA - Disaat semua negara lain sedang sibuk 'berperang' dengan virus COVID-19, Inggris malah mencabut pembatasan aktifitas sosialnya.
Hal itu lantaran COVID-19 varian Omicron di Inggris sudah menurun.
Pemerintah Inggris mengatakan program booster berhasil mengurangi gejala berat dan rawat inap pasien COVID-19.
Baca Juga: Melonjak! Kasus Kematian COVID-19 Omicron di Inggris Capai 438 Pasien
Mulai Kamis 27 Januari 2022 warga Inggris tak lagi diwajibkan memakai masker. Selain itu persyaratan masuk ke tempat-tempat umum telah dihapus.
Pemerintah Inggris pekan lalu mencabut aturan bekerja dari rumah atau WFH dan panduan untuk memakai masker di ruang kelas.
Sementara infeksi terus turun, pejabat kesehatan mengatakan Omicron tetap akan ada di seluruh negeri, terutama di kalangan anak-anak dan orang tua.
Baca Juga: Inggris Rayakan Tahun Baru 2022 dengan Rekor Kasus COVID-19
Sekretaris Kesehatan Sajid Javid mengatakan program vaksin, pengujian dan pengembangan perawatan COVID-19 digabungkan untuk membuat 'beberapa pertahanan terkuat di Eropa', memungkinkan mereka bisa 'kembali ke kehidupan normal'.
"Saat kita belajar untuk hidup dengan COVID, kita perlu melihat dengan jelas bahwa virus ini tidak akan hilang," katanya, dikutip Arahkata Sabtu 29 Januari 2022.