Akibat Jatuhkan Sanksi ke Rusia, Kini Eropa Kebingungan Solar

- 25 Maret 2022, 09:19 WIB
Ilustrasi Industri manufaktur
Ilustrasi Industri manufaktur /Karawangpost/Pexels / Kateryna Babaieva


ARAHKATA - Ekonomi Eropa hadapi risiko kekurangan solar, bahan bakar pilihan untuk industri berat yang sebelumnya didapatkan dari Rusia.

Kondisi tersebut diakibatkan sanksi yang dijatuhkan terhadap Rusia sehingga mengganggu impor sementara pasokan dari tempat lain tetap terbatas.

Lonjakan harga solar di Eropa telah berdampak pada industri dengan menyebabkan naiknya biaya bahan bakar dan transportasi yang dibebankan kepada konsumen dengan biaya yang lebih tinggi di seluruh sektor perekonomian.

Baca Juga: NATO Tegaskan Rusia Tidak Akan Menang Perang Nuklir

Diketahui, Rusia adalah pemasok diesel dan bahan bakar terkait terbesar di Eropa. Mengirimkan lebih dari tiga perempat juta barel per hari untuk digunakan di mesin-mesin berat Eropa seperti transportasi, pertanian, perikanan, listrik dan pemanas.

"Pemerintah memiliki pemahaman yang sangat jelas bahwa ada hubungan yang jelas antara diesel dan PDB, karena hampir semua yang masuk dan keluar dari pabrik menggunakan solar," kata direktur jenderal Bahan Bakar Eropa John Cooper, sebuah divisi dari Asosiasi Penyulingan Minyak Eropa menyampaikan kepada Reuters dikutip ARAHKATA pada Jumat 25 Maret 2022.

Amerika Serikat telah melarang impor minyak Rusia sebagai tanggapan atas invasi Rusia ke Ukraina.

Baca Juga: Biden Pergi ke Eropa, Bahas Sanksi Baru untuk Rusia?

Inggris mengatakan akan menghentikan impor minyak dan produk minyak Rusia pada akhir 2022 dan Uni Eropa sedang menilai larangan tersebut.

Halaman:

Editor: Wijaya Kusnaryanto

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x