Data Terancam! FCC Tambahkan Kaspersky ke Daftar Ancaman Keamanan Nasional

- 27 Maret 2022, 22:43 WIB
kaspersky
kaspersky /istimewa

 

ARAHKATA - Komisi Komunikasi Federal (FCC) AS telah menambahkan perusahaan Kaspersky Lab Rusia ke dalam daftar ancaman.

Kaspersky sebagai entitas keamanan siber dikategorikan dapat menimbulkan 'risiko yang tidak dapat diterima oleh keamanan nasional AS.'

Selain Kaspersky, FCC juga menambahkan China Telecom dan China Mobile International USA ke dalam daftarnya pada hari Jumat.

Baca Juga: Menlu Inggris Ungkap Kemungkinan Cabut Sanksi Rusia, Asalkan!

Kasus ini menjadikan pertama kalinya perusahaan Rusia ditambahkan ke daftar risiko, yang biasanya terdiri dari perusahaan China.

Bisnis di AS juga melarang penggunaan subsidi federal yang diberikan melalui Dana Layanan Universal FCC untuk membeli produk atau layanan apa pun dari perusahaan dalam daftar ancaman.

“Saya senang bahwa badan keamanan nasional kami setuju dengan penilaian saya bahwa China Mobile dan China Telecom tampaknya memenuhi ambang batas yang diperlukan untuk menambahkan entitas ini ke daftar kami,” kata Ketua FCC Jessica Rosenworcel dalam The Verge dikutip ARAHKATA pada Minggu 27 Maret 2022.

Baca Juga: Senjata Tak Kunjung Datang, Zelensky: Barat Takut Rusia?

“Penambahan mereka, serta Kaspersky Labs, akan membantu mengamankan jaringan kami dari ancaman yang ditimbulkan oleh entitas yang didukung negara China dan Rusia yang berusaha terlibat dalam spionase dan jika tidak membahayakan kepentingan Amerika,” imbuhnya.

Pada tahun 2017, intelijen Rusia diduga menggunakan perangkat lunak antivirus Kaspersky untuk mencuri dokumen rahasia dari Badan Keamanan Nasional AS.

Baca Juga: Joe Biden Adakan Pertemuan dengan PM Singapura, Ini Bahasannya

Diketahui belakangan ini, mantan Presiden Donald Trump menandatangani undang-undang yang melarang penggunaan produk Kaspersky oleh agen federal setelah menuduh perusahaan tersebut memiliki hubungan dengan Kremlin.***

Editor: Wijaya Kusnaryanto

Sumber: The Verge


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah