UEA Kerjasama dengan OPEC+ Stabilkan Pasar Minyak, Antisipasi Dampak Sanksi Rusia?

- 28 Maret 2022, 21:41 WIB
Ilustrasi turunnya perdagangan Minyak Bumi imbas sanksi Rusia.
Ilustrasi turunnya perdagangan Minyak Bumi imbas sanksi Rusia. /Anadolu

 

ARAHKATA - Uni Emirat Arab (UEA) akan bekerja sama dengan Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC+) demi memastikan pasar energi yang stabil.

Rencana kerjasama UEA dengan OPEC+ tersebut disampaikan oleh Menteri Energi UEA Suhail al-Mazrouei pada hari ini.

OPEC+ adalah grup yang mencakup Organisasi Negara Pengekspor Minyak, seperti Rusia, Brunei, Kazakhstan, Malaysia, Mexico, Oman.

Baca Juga: Menlu Prancis Ungkap Rencana Presiden Macron ke Putin

Suhail mengatakan UEA melakukan yang terbaik untuk meningkatkan kapasitas produksi Minyak menjadi lima juta barel per hari (bph).

Peningkatan kapasitas produski yang dilakukan UEA tidak berarti ingin bertindak sendiri atau meninggalkan OPEC+.

“Kami sebagai negara akan berusaha melakukan yang terbaik. Kami akan berinvestasi dan meningkatkan kapasitas kami menjadi lima juta barel," ujar Menteri Energi UEA Suhail al-Mazrouei dalam Reuters dikutip ARAHKATA, Senin 28 Maret 2022.

Baca Juga: Menhan Prabowo bertemu Menhan Malaysia dan Filipina, Dialog Keamanan Maritim

“Namun bukan berarti kami akan meninggalkan OPEC+ atau melakukan sesuatu secara ‘sepihak’ atau hanya melibatkan salah satu pihak," imbuhnya.

"Kami akan bekerja sama dengan grup ini untuk menjaga stabilitas pasar," pungkasnya.

Pasar minyak menjadi bergejolak, disebabkan invasi Rusia ke Ukraina dan perpanjangan penutupan perdagangan terkait COVID di China, selaku importir minyak mentah terbesar di dunia.

Baca Juga: Bahasan Penting! Arab-Israel Bertemu di KTT bersama AS

Patokan minyak mentah Brent melonjak 11,5 persen pekan lalu di tengah kekhawatiran bahwa sanksi terhadap Rusia atas krisis Ukraina akan mulai berdampak pada produksi dan ekspornya.***

Editor: Wijaya Kusnaryanto

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah