Network
ARAHKATA - Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un tegaskan akan terus mengembangkan kemampuan serangan yang tangguh dan tidak akan memberi toleransi dalam keadaan apa pun.
Penegasan ini disampaikan saat uji coba rudal balistik antarbenua (ICBM) Kamis lalu.
Di klaim bahwa peluncuran rudal kali ini merupakan yang terbesar selama ini.
Baca Juga: UEA Kerjasama dengan OPEC+ Stabilkan Pasar Minyak, Antisipasi Dampak Sanksi Rusia?
Kim Jong-un juga menegaskan sekali lagi atas prinsipnya saat mengunjungi pekerja yang terlibat dalam uji coba rudal di negara itu.
Jong-un bertemu dengan pejabat, ilmuwan, teknisi dan pekerja yang berkontribusi pada peluncuran ICBM.
"Hanya negara yang lengkap dengan kemampuan serangan dan kekuatan militer yang luar biasa, yang mampu mencegah perang, menjamin keamanan nasional dan mengendalikan ancaman dan intimidasi imperialis," kata Kim Jong-un dalam Reuters dikutip ARAHKATA, Senin 28 Maret 2022.
Baca Juga: Menlu Prancis Ungkap Rencana Presiden Macron ke Putin
Jong-un secara langsung memantau uji coba tersebut serta mengatakan ICBM ditujukan untuk menghalangi tindakan militer AS, yang secara teknis masih berperang dengan Korea Utara.
Hal ini karena Perang Korea 1950-1953 berakhir dengan gencatan senjata bukan perjanjian damai.
Sehingga pada kenyataannya tidak ada kesepakatan perdamaian yang disepakati.
Baca Juga: Menhan Prabowo bertemu Menhan Malaysia dan Filipina, Dialog Keamanan Maritim
Jong-un mengatakan kekuatan untuk membela negaranya tidak bisa ditukar atau dibeli dengan apapun dan akan dipegang teguh meski menghadapi berbagai ujian atau kesulitan.
"Korea Utara akan terus membangun kekuatan strategis yang sempurna dan lebih kuat," pungkasnya.***
