ARAHKATA - Rusia beralih ke manufaktur microchip di China, demi menghindari sanksi barat yang telah mendorong peningkatan permintaan kartu bank terkait dengan sistem pembayaran Mir.
Sanksi Barat yang dikenakan pada Rusia atas invasinya ke Ukraina telah menutup akses Moskow dari sistem keuangan global dan hampir setengah dari cadangan emas dan valuta asingnya senilai 640 miliar dolar AS (Rp9.179 triliun).
Oleg Tishakov, anggota dewan Sistem Pembayaran Kartu Nasional (NSPK), mengatakan Rusia menghadapi kekurangan microchip karena manufaktur Asia menangguhkan produksi di tengah pandemi virus corona.
Baca Juga: Makin Tegang! Ratusan Diplomat Rusia Diusir dari Uni Eropa
Kondisi tersebut diperparah dengan pemasok Eropa yang telah berhenti bekerja sama dengan Moskow menyusul sanksi atas invasi Ukraina.
"Kami mencari pemasok microchip baru dan menemukan pasangan di China, dengan proses sertifikasi yang sedang berlangsung," kata Tishakov pada konferensi pada hari Selasa dalam Reuters dikutip ARAHKATA, Rabu 6 April 2022.
Beberapa bank terbesar Rusia tidak lagi memiliki akses ke sistem pesan perbankan global SWIFT dan kartu pembayaran internasional Visa dan MasterCard telah berhenti melayani rekening Rusia di luar negeri.
Baca Juga: Ramadhan di Palestina Mencekam! Warga Diserang Saat Berbuka Puasa