Network
ARAHKATA - ASEAN kembali menjadi mitra dagang terbesar China ketika total impor dan ekspor kedua belah pihak tercatat sebesar RMB1,35 triliun (Rp3.042 triliun) pada kuartal pertama tahun 2022.
Menurut data terakhir dari General Administration of Customs Department (GACC), angka tersebut naik 8,4 persen dari periode yang sama tahun lalu.
Selain itu juga memberikan kontribusi 14,4 persen terhadap total perdagangan luar negeri China.
Baca Juga: Pfizer Targetkan Vaksin COVID-19 Semua Varian Sebelum 2023, Cegah Kembalinya Wabah!
Juru bicara, Li Kuiwen, kemarin Rabu 13 April 2022 mengatakan dalam BERNAMA dikutip ARAHKATA pada Kamis 14 April 2022, penegakan perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP) semakin meningkatkan hubungan perdagangan China-ASEAN.
Dengan demikian terlihat total impor dan ekspor kedua belah pihak menyumbang 47,2 persen dari skala perdagangan eksternal China dengan mitra dagang RCEP pada kuartal pertama.
Sementara itu, faktor konektivitas juga menjadi pendorong kuat bagi perdagangan China-ASEAN.
Baca Juga: ASYIK! Sony dan Nintendo Berhenti Tagih Pelanggan Tidak Aktif di Inggris Raya
Selama periode tersebut, rute darat dan laut baru yang menghubungkan bagian barat Cina dan negara-negara ASEAN menangani 170.000 unit ekuivalen dua puluh kaki (TEUs) kontainer melalui layanan kereta api, meningkat 56,5 persen.
Pemulihan mata rantai industri ASEAN, peningkatan impor produk pertanian dari ASEAN ke China dan berbagai faktor lainnya turut mendorong tumbuhnya perdagangan yang melibatkan produk intermediasi kedua belah pihak.
Pada Januari hingga Februari, Uni Eropa (UE) memimpin ASEAN sebagai mitra dagang terbesar China, dengan selisih sekitar RMB3 miliar (Rp3 triliun).***
