Turki Tawarkan Evakuasi Pejuang Ukraina yang Terluka Melalui Laut, Tunggu Apalagi?

- 15 Mei 2022, 15:47 WIB
Erdogan Tegaskan Turki Tak Ingin Partisipasi dalam Sanksi Barat Terhadap Rusia, Ini Alasannya
Erdogan Tegaskan Turki Tak Ingin Partisipasi dalam Sanksi Barat Terhadap Rusia, Ini Alasannya /Washington Times

ARAHKATA - Turki telah menawarkan evakuasi melalui laut bagi para pejuang yang terluka di kota Mariupol, Ukraina selatan, kata juru bicara Presiden Tayyip Erdogan, Sabtu kemarin.

Ibrahim Kalin mengatakan bahwa dia secara pribadi telah membahas penawaran evakuasi tersebut dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Kyiv dua minggu lalu.

Berdasarkan rencana, orang-orang yang dievakuasi dari pabrik baja Azovstal, Mariupol akan dibawa melalui darat ke pelabuhan Berdyansk.

Baca Juga: Kenali Sifat Perfeksionis dan 4 Cara Mengatasi Bahayanya, Jangan Sampai Stres!

Kemudian sebuah kapal dari Turki akan mengevakuasi mereka melintasi Laut Hitam ke Istanbul, katanya.

"Jika bisa dilakukan seperti itu, kami senang melakukannya. Kami siap. Bahkan kapal kami siap untuk pergi dan membawa tentara yang terluka dan warga sipil lainnya ke Turki," kata Kalin, yang juga merupakan penasihat utama kebijakan luar negeri Erdogan dalam Middle East Eye dikutip ARAHKATA, Minggu, 15 Mei 2022.

Turki memperkirakan akan mengevakuasi sekitar 1.500 tentara, dengan sekitar 450 di antaranya terluka, menurut perkiraan Ukraina, kata Kalin.

Baca Juga: Survei Terbaru: Elektablitas Ganjar Pranowo Hampir Salip Prabowo Subianto

Ukraina dan Rusia tidak segera mengomentari kemungkinan rencana evakuasi melalui laut.

Setelah berminggu-minggu pengepungan dan pemboman Rusia, Mariupol berada di tangan Rusia, tetapi ratusan pejuang Ukraina bertahan di bawah tembok keras di pabrik baja.

Sejumlah warga sipil yang berlindung di pabrik dievakuasi bulan ini dengan bantuan Komite Internasional Palang Merah dan PBB.

Baca Juga: Dhian Arinofa: Presidensi G20 Diharapkan Bisa Mendorong Pemberdayaan UMKM

Usulan Turki termasuk mengevakuasi warga sipil yang masih berada di sana.

Zelensky mengatakan pembicaraan yang kompleks sedang dilakukan untuk mengevakuasi sejumlah besar tentara yang terluka dari pabrik baja dengan imbalan pembebasan tawanan perang Rusia.

Rusia, yang awalnya mengatakan para pejuang harus menyerah, tidak banyak berbicara di depan umum tentang pembicaraan itu.

Baca Juga: Lamborghini Akan Hadirkan SUV Bertenaga Versi Listrik

Kalin mengatakan posisi Rusia selalu 'berubah dari hari ke hari.'

"Mereka melihat situasi keamanan di lapangan dan dinamika lainnya, negosiasi, koordinasi internal mereka sendiri," jelasnya.

"Jadi terkadang sulit untuk mendapatkan respon tegas (atau) komitmen dari kedua belah pihak," ungkapnya.

Baca Juga: Puput Sebut Uang Asuransi Vanessa Angel Dipakai Doddy Sudrajat Shopping

Rusia dan Ukraina, memiliki hubungan baik dengan Turki dan telah mencoba memfasilitasi pembicaraan damai.

Ia keberatan dengan invasi Rusia dan telah memasok Kyiv dengan drone bersenjata meskipun juga menentang sanksi Barat terhadap Moskow.

Kalin mengatakan evakuasi angkatan laut dari Berdyansk adalah salah satu dari sejumlah proposal penawaran untuk mencapai gencatan senjata dan melakukan evakuasi.

Baca Juga: Deal! Kemenkes-WHO Jalin Kerja Sama Hibah Bidang Kesehatan

"Itu mungkin terjadi, ya. Saya yakin itu mungkin terjadi," katanya.

"Perahunya masih di Istanbul. Sudah siap berlayar tapi kami menunggu izin terakhir dari pihak Rusia dan Ukraina untuk membawanya ke Berdyansk dan membawa tentara yang terluka itu ke Turki," pungkasnya.***

Editor: Wijaya Kusnaryanto

Sumber: Middle East Eye


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x