Baru Bebas Lepas Masker, Amerika Kembali Duduki Posisi Pertama Kasus Covid-19

- 22 Mei 2022, 16:52 WIB
Warga Amerika Serikat tanpa masker, Jumat, 14 Mei 2021 setelah keluar pengumuman resmi dari CDC soal warga bisa tanpa masker kalau sudah divaksinasi Covid-19 secara lengkap.
Warga Amerika Serikat tanpa masker, Jumat, 14 Mei 2021 setelah keluar pengumuman resmi dari CDC soal warga bisa tanpa masker kalau sudah divaksinasi Covid-19 secara lengkap. /Reuters/Carlo Allegri/

ARAHKATA - Kasus Covid-19 kembali meroket di Amerika Serikat. Selama 28 hari terakhir.

Amerika mencatat 2,1 juta kasus baru dan menjadi berada posisi pertama setelah Jerman yang mencapai 1,9 juta.

Kenaikan kasus ini lantaran aturan pembebasan masker di tempat-tempat umum baru-baru ini.

Baca Juga: Proyek Trans Papua Barat Jalur Mameh-Windesi Lanjut 36 Km Tahun Ini

Bulan lalu, pemakaian masker di transportasi umum juga tidak lagi wajib usai pengadilan di Florida menyatakan aturan itu tidak sah.

Sebelumnya, berbagai maskapai sudah melobi berbulan-bulan agar persyaratan masker di pesawat dihentikan.

Alasannya, menurut mereka filter udara di pesawat modern sudah cukup efektif menangkal penyebaran virus selama penerbangan.

Baca Juga: Segini Jumlah Jemaah Haji Indonesia yang Akan Berangkat ke Tanah Suci

Usulan ini mendapat dukungan dari Partai Republik di Kongres.

Lobi-lobi tersebut dilakukan karena jumlah insiden pelecehan, bahkan disertai kekerasan di dalam pesawat terbang juga melonjak yang sebagian besar disebabkan oleh penolakan pemakaian masker.

Baca Juga: Kapolri Perintah Tegas Jajaran Jaga Stabilitas Minyak Goreng

10 negara kasus Covid-19 tertinggi

Selain Amerika, beberapa negara juga mengalami kenaikan kasus Covid-19.

Berikut data 10 negara dengan kasus baru tertinggi Covid-19 selama 28 hari terakhir yang diterbitkan oleh Johns Hopkins Unversity.

Baca Juga: Turut Berduka! Ayahanda Dimas Seto Meninggal Dunia

1. Amerika Serikat: 2,1 juta kasus
2. Jerman: 1,9 juta
3. Prancis: 1,2 juta
4. Australia: 1,2 juta
5. Italia: 1,2 juta
6. Korea Selatan: 1,1 juta
7. Taiwan: 1 juta
8. Jepang: 978 ribu
9. China: 454 ribu
10. Spanyol: 442 ribu

Subvarian BA.2 dari varian Omicron menjadi yang paling mendominasi di Amerika Serikat. Subvarian ini dianggap lebih menular daripada galur asli omicron.

Baca Juga: Waspada! Kasus Cacar Monyet Bisa Menular dari Seks

Terlepas dari penyebarannya, Dr. Christopher Murray, profesor Ilmu metrik kesehatan di University of Washington dan direktur Institute for Health Metrics and Evaluation.

menganggap tidak ada indikasi subvarian ini lebih parah daripada galur omicron asli.

Selain itu, karena tingkat kekebalan orang Amerika yang sudah tinggi lewat vaksin atau karena sudah terinfeksi sebelumnya.

Baca Juga: Gedung Kura-kura DPR Akan Dicat dan Perbaikan Total, Anggarannya Fantastis

Maka subavrian ini dianggap oleh sang profesor tidak terlalu mengkhawatirkan.

Nah, dengan laporan tentang Amerika berada di posisi tertinggi kasus Covid-19, apakah anggapan sang profesor masih valid ya?***

Editor: Wijaya Kusnaryanto

Sumber: John Hopkins University


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x