Pensiunan masinis berusia 69 tahun itu didakwa atas kekerasan bermotif rasisme menggunakan senjata dan merencanakan serangan untuk melukai dua orang dengan pisau di sebuah kamp migran di Paris timur tahun lalu.
Presiden Prancis Emmanuel Macron menggambarkan insiden penembakan itu sebagai "serangan keji" yang terjadi di jantung kota Paris.
Baca Juga: PB IDI Ingatkan Masyarakat Jaga Protokol Kesehatan Selama Libur Nataru 2022
Selain tiga orang tewas, tiga lainnya mengalami luka-luka, dengan salah satunya kini dalam kondisi kritis.
Penyelidikan langsung dilakukan setelah polisi menangkap tersangka di tempat kejadian.***