Panglima TNI Buka Latihan Super Garuda Shield 2023 Melibatkan Ribuan Tentara se Indo-Pasifik

1 September 2023, 15:08 WIB
Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono (tengah) bersama I Corps Commanding General LT Gen Bruson (kedua kanan) dan sejumlah pengamat menyampaikan keterangan pada pembukaan Latihan Bersama (Latma) Super Garuda Shield (SGS) di Pusat Latihan Tempur Marinir Baluran, Situbondo, Jawa Timur, Kamis (31/8/2 /Budi Candra Setya/ANTARA

ARAHKATA - Tentara Nasional Indonesia (TNI) menggelar latihan bersama (latma) Super Garuda Shield 2023, yang dilaksanakan mulai tanggal 31 Agustus-13 September 2023.

Latihan ini diikuti oleh 2.810 prajurit TNI dan 2.165 personel negara asing, melibatkan unsur angkatan darat dari negara sahabat yang ada di kawasan Indo-Pasifik.

Latihan Super Garuda Shield ini dibuka secara resmi oleh Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono bersama I Corps Commanding Lieutenant General Xavier T Brunson (US Army) di Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) 5 Marinir Baluran, Jawa Timur, Kamis, 31 Agustus 2023.

Baca Juga: Pertamina: Perubahan Pertalite Jadi Pertamax Green 92 Masih Usulan, Belum Diputuskan 

"Jadi baru saja kita saksikan bersama pembukaan Super Garuda Shield 2023. Pada latihan ini akan dilaksanakan selama 14 hari diikuti oleh 17 negara. Sebanyak 6 negara mengirimkan pasukan dan 11 negara mengirimkan observer," ujar Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono.

Negara-negara yang mengikuti latihan Super Garuda Shield 2023 antara lain yaitu Indonesia, Amerika Serikat, Australia, Jepang, Singapura, Inggris. Sementara negara-negara peninjau di antaranya adalah Selandia Baru, Kanada, Papua Nugini, Brunei Darussalam, Prancis, Jerman, Filipina, Korea Selatan, dan Timor Leste.

Tema Super Garuda Shield 2023 yaitu Komando Gabungan Bersama (Kogabma) melaksanakan operasi gabungan bersama di wilayah Surabaya, Asembagus, Grati, dan Bandara Blimbingsari Banyuwangi dalam rangka menegakkan kedaulatan dan keutuhan wilayah NKRI.

Baca Juga: Kemenkominfo Take Down 174 Konten Radikalisme di Juli-Agustus 2023

Tujuan dari Latma Super Garuda Shield ini di antaranya, yakni meningkatkan kerja sama bilateral military to military dan hubungan militer yang positif; mengembangkan dan meningkatkan kemampuan untuk melaksanakan fungsi gabungan (joint function) dan prosedur staf memanfaatkan kemampuan Kodal dari fungsi gabungan dan Mabes Angkatan Darat, Laut, Udara dan Koopssus TNI.

Selain itu meningkatkan interoperability TNI dan US Indopacom dalam hal kapasitas untuk merencanakan operasi gabungan bersama serta mengembangkan operasi multilateral/combined pada level taktis dan memperkuat hubungan antara TNI dan US Indopacom.

Selama dua pekan, latihan ini diselenggarakan di Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) 5 Marinir Karang Tekok, Bandara Blimbingsari Banyuwangi, Lapangan Grati Banyuwangi, Lanud Juanda, Bengko Alas, Dodiklatpur Kodam V/Brawijaya, dan Desa Sumber Rejo.

Baca Juga: Profil Alvin Lim: Advokat Tersangka Kasus 'Kejaksaan Sarang Mafia'

Adapun materi Latma Super Garuda Shield Tahun 2023 terdiri dari staff exercise (materi mengenai prosedur pengambilan keputusan kepemimpinan dan perintah operasi), special operation force (SOF) atau materi mengenai aktivitas military free fall infiltrasi dan air assalut dan dilaksanakan oleh Indonesia, AS, Jepang dan Australia, airborne operation dengan materi mengenai operasi serangan parasut ke daerah yang dikuasai musuh, dan dilaksanakan oleh Indonesia, AS, Jepang dan Australia.

Ada juga, austere operation (materi mengenai operasi militer dalam rangka mengoperasionalkan landasan udara yang sudah lama tidak pernah dipergunakan untuk pelaksanaan operasi udara militer, dan dilaksanakan oleh Indonesia, AS, Jepang, dan Australia), Hirain (himars rapid infiltration) and C-Rain (caesar rapid infiltration) atau materi mengenai operasi mobilitas udara untuk alutsista Himars dan Caesar.

Baca Juga: Sejumlah Influencer Diduga Promosikan Judi Online Bakal Diperiksa Bareskrim

Selain itu ada pula amphibious operation atau materi mengenai operasi amfibi yang dilakukan oleh prajurit marinir TNI AL, naval gun fire (materi mengenai penembakan meriam oleh KRI), engineer civil action project (pembangunan sarana dan prasarana desa) dan combine arm life fire exercise (Calfex) atau materi mengenai latihan tembakan munisi tajam terintegrasi antarkecabangan.

Pelatihan ini juga menggunakan Alutsista, di antaranya adalah Himars, Astros, RM 70 Vampire, meriam 105/M119/Kh178/Lg1, Apache, F-16, Leopard/Abram, Javeline/Instalansa/C90, mortir 60, mortir 81, machine gun, Ss2- V4, Rantis Atav, F-16, C-130 Hercules, LPD/LST, tank, ranpur Lvt-7, HOW 105, MLRS, grader, oplager, Bell 412, Arv 8.

"Latihan yang akan dilaksanakan nanti selama 14 hari itu secara bertahap. Mulai dari staff exercise yaitu setingkat brigade dan batalion. Latihan ini untuk melatih personel dari berbagai negara dalam proses pengambilan keputusan. Jadi dari rencana awal saya sampaikan bahwa Garuda Shield ini jangan hanya seperti passing exercise. Namun, lebih pada tahap perencanaan, persiapan, pelaksanaan manuver lapangan sampai pada pengakhiran," kata Yudo.

Baca Juga: KPK Punya Senjata Baru yang Ampuh Cegah Tindak Pidana Korupsi 

Yuda menambahkan, Super Garuda Shield kali ini merupakan latihan yang lebih lengkap karena juga dilaksanakan operasi laut gabungan, operasi amfibi operasi udara gabungan, operasi darat gabungan, serta juga dimulai dengan perencanaan atau proses pengambilan keputusan oleh staf.

Sementara itu, I Corps Commanding Lieutenant General US Army, Xavier T Brunson, mengatakan Super Garuda Shield penting dilakukan agar negara-negara bisa bersatu mengembangkan kemampuan pasukan untuk mengatasi konflik dunia.

"Itulah mengapa hal ini penting, karena Indonesia mampu mempertemukan semua negara tersebut. Panglima (Yudo) menyebutkan ini adalah Super Garuda Shield. Jumlah ini lebih besar dibandingkan tahun lalu," kata Brunson.

Baca Juga: KPK Punya Senjata Baru yang Ampuh Cegah Tindak Pidana Korupsi

"Banyak negara yang datang karena kemampuan kita untuk belajar satu sama lain dengan lebih baik. Ada pasukan dan prosedur interoperabilitas yang dikembangkan di sini, yang akan membawa kita melewati persaingan, krisis, dan konflik. itulah mengapa penting bagi kita untuk berada di sini," jelas Brunson.***

 

Editor: Wijaya Kusnaryanto

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler