Bagaimana Potensi Sagu dapat Berkembang ?

- 23 November 2020, 20:24 WIB
Pemerhati Sagu Otto Ihalauw.
Pemerhati Sagu Otto Ihalauw. /Arahkata.com

ARAHKATA - Sebagai makanan pokok, sagu menjadi kebutuhan khususnya bagi masyarakat Papua, Palopo, Sulawesi Tenggara dan Maluku. Namun, kebutuhan masyarakat, terlebih dengan luasan areal hutan sagu terluas dan diversitas genetik terbesar di dunia, hingga saat ini perkembangan sagu sebagai komoditas strategis nasional seperti jalan di tempat.

Pemerhati Sagu Otto Ihalauw menjelaskan sagu memiliki potensi pengembangan produk turunan yang sangat luas selama didukung oleh semua stakeholder.

"Pengembangan sagu sudah masuk ke RPJMN tapi kenyataannya hingga saat ini, pengembangan sagu sebagai komoditas strategis nasional masih jauh jika dibandingkan dengan beras," kata Otto saat acara online, Senin (23/11/2020).

Otto menjelaskan tanaman sagu hisa dikembangkan menjadi single cell protein, pati sagu, pulp atau briket arang, ampas, dextrin dan glukosa.

Baca Juga: Senin 23 November 2020, Gubernur Anies Sambut Kapolda Fadil

"Kalau kita lihat dextrin, kaitannya dengan industri perekat, industri kosmetik, industri farmasi dan pestisida. Atau jika glukosa, akan berkaitan dengan produksi etanol, frutosa dan asam organik untuk kepentingan industri," urainya.

Potensi sagu sendiri, sesuai dengan pernyataan Bintoro et al. (2010), data luasan sagu di Indonesia adalah 4.1833 juta hektar. Sedangkan produktivitas sagu per pohon, potensi sagu di Indonesia diperkirakan sekitar 5 juta ton per tahun.

"Ada sesuatu yang kontradiktif, di satu sisi sagu memiliki potensi yang besar untuk pemenuhan kebutuhan pangan maupun kebutuhan industri lainnya, namun di sisi lain perkembangan masih belum didukung secara maksimal," ucap Otto.

Tanaman sagu di Papua, menurutnya disebut sebagai pohon manfaat.

Halaman:

Editor: Mohammad Irawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x