Network
ARAHKATA - Penerapan aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Jawa-Bali yang diberlakukan sejak 3 Juli lalu mulai menunjukkan hasil yang positif.
Kabar baik itu diisampaikan oleh Jubir Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan RI, dr. Siti Nadia Tarmizi, yang menjelaskan salah satu dampak positifnya, bisa dilihat dari menurunnya angka keterisian tempat tidur di rumah sakit atau biasa disebut Bed Occupancy Rate (BOR) di Provinsi Jawa-Bali.
Baca Juga: Intip Yuk Bocoran Kelebihan iPhone Terbaru, Catat Juga Waktu Rilisnya!
"Angka keterisian BOR di Provinsi relatin menurun, walau sebagian besar Provinsi Jawa-Bali masih di level kapasitas respon yang sama. Seperti DIY, Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Timur,” ungkap dr. Siti Nadia, dalam siaran langsung Update PPKM Darurat, Rabu 21 Juli 2021.
Dokter Siti Nadia mengatakan, untuk Provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah telah menunjukkan angka penurunan yang baik dari level terbatas kini membaik karena sudah turun ke level sedang.
Baca Juga: Anda Terjerat Teror Pinjol Ilegal? Segera Lakukan Langkah Berikut!
Dia melanjutkan, tingkat keterisian tempat tidur perawatan di Jawa Barat dan Jawa Tengah menurun, jadi di bawah 80 persen. Sehingga kapasitas respon yang semula terbatas level kapasitasnya jadi sedang.
Selain Jawa Barat dan Jawa Tengah, berita baik ini juga diikuti oleh Provinsi DKI Jakarta, yang juga mengalami penurunan angka keterisian tempat tidur di rumah sakit dalam sepekan terakhir.
Baca Juga: Pendaftaran CPNS 2021 dan PPPK Diperpanjang, Tenaga Honorer Ini Hanya Meratap
“BOR DKI menurun, dibandingkan minggu lalu yang mencapai 92 persen, saat ini ada di angka 84 persen,” pungkas dr. Siti Nadia.***
