Atlet Afghanistan Minta Pertolongan untuk Ikut di Paralimpiade Tokyo 2020

20 Agustus 2021, 01:57 WIB
Ilustrasi - Atlet Afghanistan minta pertolongan agar bisa ke Paralimpiade Tokyo. /Instagram/@paralympics

ARAHKATA - Atlet parataekwondo asal Afghanistan, Zakia Khodadadi meminta pertolongan untuk keluar dari Afghanistan untuk berlaga di Paralimpiade Tokyo 2020, Selasa 17 Agustus 2021.

Sebelumnya, Komite Paralimpiade Afghanistan atau NPC menyatakan dua atlet mereka batal tampil di acara olahraga terbesar itu, menyusul kerusuhan yang diakibatkan pengambilalihan kekuasaan Taliban.

Taliban telah menguasai kota-kota besar dan sekarang mengendalikan sebagian besar Afghanistan.

Baca Juga: Yeay! Greysia Polii dan Apriyani Rahayu Dapat Hadiah Mobil

Atlet parataekwondo Khodadadi dalam pesan video dari Kabul yang diteruskan oleh Chef de Mission APC Arian Sadiqi mengatakan bahwa dia merasa 'terpenjara'.

Tinggal dengan keluarga besarnya tapi tidak mampu pergi keluar dengan rasa aman untuk berlatih, belanja atau sekadar mengunjungi rekan dan kerabatnya.

Khodadadi mengatakan merasa menjadi beban tambahan bagi kerabatnya yang tidak memiliki cukup makanan untuk anak-anak mereka sendiri.

Baca Juga: Muhammad Fadli Siap Tanding di Paralimpiade Tokyo 2020

"Saya memohon kepada kalian semua, bahwa saya seorang perempuan Afghanistan dan sebagai wakil dari perempuan Afghanistan saya meminta tolong kepada Anda," kata dia.

"Niat saya berpartisipasi di Paralimpiade Tokyo 2020, tolong genggam tangan saya dan bantu saya. Saya mendesak anda semua, mulai dari perempuan di seluruh dunia, institusi untuk perlindungan perempuan dari semua organisasi pemerintah, untuk tidak membiarkan hak-hak warga perempuan Afghanistan di gerakan Paralimpiade direnggut begitu saja," tuturnya.

"Kenyataannya adalah kami telah mengangkat diri kami sendiri dari situasi ini, bahwa kami telah mencapai begitu banyak, ini tidak bisa dianggap enteng. Saya telah banyak berkorban, saya tidak ingin perjuangan saya sia-sia dan tanpa hasil. Bantu saya," lanjutnya.

Baca Juga: 11 Tim Indonesia Berangkat ke Paralimpiade Tokyo 2020

Khodadadi (23) dan atlet lari Hossain Rasouli dijadwalkan untuk tiba di Tokyo pada Selasa 17 Agustus 2021 tapi kini mereka tak bisa melakukan penerbangan.

Kelompok Taliban mengatakan kepada para reporter dalam konferensi pers pertama mereka di Kabul pada Selasa 17 Agustus bahwa mereka akan menghormati hak-hak perempuan dalam kerangka hukum Islam.

Konferensi pers itu digelar setelah Amerika Serikat dan negara-negara Barat sekutunya mengevakuasi diplomat dan warga mereka, menyusul kekacauan di bandara Kabul ketika warga Afghanistan berupaya kabur dari terminal yang dipadati oleh kelompok Taliban itu.***

Editor: Tia Martiana

Tags

Terkini

Terpopuler