"Untuk David Jacobs, kemenangan tadi itu merupakan izin Tuhan karena di gim kelima ia tertinggal terlalu jauh. Kita sempat berpikir David akan kalah, tetapi dengan izin Tuhan, David bisa mengejar ketertinggalannya dan berhasil menang," kata Rima.
Sementara untuk Komet, menurutnya dari segi permainan atletnya sudah mampu mengimbangi. Namun, Komet tampil kurang tenang sehingga gagal mengatasi permainan lawan.
"Meski perbedaan peringkat Komet dengan Mateo cukup jauh, namun secara permainan tadi cukup berimbang. Sayangnya pada gim keempat Komet sedikit tidak tenang dalam bermain meski sudah memegang kendali permainan," jelas Rima.
Baca Juga: M Fadli Terhenti di Babak Kualifikasi Paralimpiade Tokyo 2020
"Secara keseluruhan permainan Komet bagus dan saya mengapresiasi penampilannya karena perjuangan Komet masih berlanjut di nomor beregu," tambah Rima.
Sebelum Komet, atlet para-table tennis lainnya Adyos Astan, sudah lebih dulu terhenti di babak 16 besar.
Dengan begitu, David menjadi satu-satunya harapan Indonesia di cabang para tenis meja untuk meraih medali di Paralimpiade Tokyo 2020.
Baca Juga: Tak Ikut Paralimpiade Tokyo 2020, Bendera Afghanistan Tetap Dikibarkan
Selanjutnya pada babak semifinal Paralimpiade Tokyo 2020 David Jacobs akan melawan pemain Prancis yang mengalahkan Komet Akbar, Mateo Boheas.***