AHY Klaim Kantongi 93 Persen Dukungan Kader Demokrat

5 Maret 2021, 22:30 WIB
Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memberikan keterangan pers di kantor DPP Partai Demokrat , Jakarta, Senin 1 Februari 2021. AHY menyampaikan adanya upaya pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat secara paksa yang diduga gerakan itu melibatkan pejabat penting pemerintahan. /Antara Foto/Muhammad Adimaja/rwa/

ARAHKATA - Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengklaim masih mengantongi 93 persen dukungan Kader Demokrat.

Sekalipun ada Kongres Luar Biasa tandingan atas nama Partai Demokrat yang diinisiasi oleh 7 Kader Pecatan Demokrat di Deli Serdang, Sumatera Utara.

"Memang benar ada ketua DPC di 34 provinsi yang saya catat datang dalam KLB Deli Serdang. Tapi mereka sudah lama di PLT kan sebelum KLB dimulai," kata Agus Harimurti Yudhoyono dalam konfrensi pers di Jakarta, Jumat, 5 Maret 2021. 

Baca Juga: Sepak Terjang Moeldoko dari Panglima di Era SBY, Kini Jadi Ketum Demokrat

Jadi, lanjutnya, kalau dirunut tidak ada kader pemilik suara yang sah yang ikut dalam KLB itu. Saya memastikan ada 93 persen pemilik suara sah di DPD dan DPC Demokrat setia terhadap app KLB ke-V Demokrat yang menunjuk Agus Harimurti Yudhoyono sebagai ketua umum partai Demokrat. 

AHY menambahkan bahwa dari data sekunder internal partai Demokrat diketahui bahwa hanya para kader tidak aktif dan bermasalah yang turut mengaminkan putusan hasil voting KLB di Deli Serdang.

Kalaupun ada kader Demokrat yang menghadiri KLB di Deli Serdang itu, AHY memastikan bahwa prosentase keberadaannya sekitar 7 persen saja.

Baca Juga: Geledah 2 Hari Berturut-turut, KPK Angkut Duit Rp2,17 Miliar dari Sulsel

"Jadi kami punya survei internal yang sudah dijalankan. Dari 34 provinsi baik DPD dan DPC seluruh Nusantara tidak ada ada nama para kader Demokrat tidak bermasalah yang terdata dalam daftar penumpang menuju perjalanan ke Sumatera Utara," ucap AHY. 

Dia menjelaskan, kalaupun ada ada jumlahnya tidak banyak fakta di lapangan sekali lagi hanya sekitar 7 persenbdan itu pun sudah kita ganti sudah di Plt kami bisa buktikan dokumen-dokumennya.

Suami dari Annisa Pohan itu menyayangkan atas tindakan represif yang dilakukan oleh mantan kader Demokrat yang melakukan upaya pengancaman dan iming-imingan jabatan strategis kepada para kader Demokrat untuk ikut serta dalam penyelenggaraan KLB di Deli Serdang.

Baca Juga: Bagaimana Sih Cara Mengatasi Cemburu? Lakukan Cara Ini!

Tentu saja, menurut AHY ini di luar adab Partai Demokrat yang mendirikan demokrasi dengan ancaman.

"Nah yang saya sayangkan banyak dari mereka yang kemudian tadi dari mereka yang kita saksikan hadir melalui sejumlah media hadir atas dasar paksaan ancaman dan juga imbalan berupa uang posisi dan kedudukan," kata dia.

Lebih lanjut, menilai bahwa rupa demokrasi sebenarnya adalah panggilan nurani tanpa ada paksaan ataupun iming-imingan sebuah jabatan strategis di salah satu partai tertentu.

Baca Juga: Apa sih Keistimewaan Hari Jumat Bagi Umat Muslim? Simak Penjelasannya! 

"Ini yang saya nilai sangat merusak demokrasi di negara kita. Bukan hanya kedaulatan dan eksistensi Partai Demokrat yang dipertaruhkan di sini. Tetapi juga nasib dan masa depan demokrasi di negeri kita," tutur AHY. 

"Apa jadinya kalau ada aktor-aktor tertentu yang merasa memiliki kekuatan politik, kekuatan uang, lalu bisa berbuat semaunya. sewenang-wenang mengambil alih partai politik yang sah dan berdaulat dengan cara-cara tidak legal tadi," pungkasnya.***

Editor: Agnes Aflianto

Tags

Terkini

Terpopuler