Jokowi Tolak Dukung Puan Maharani, PDIP Terpecah Jadi Dua Kubu

23 Mei 2022, 08:35 WIB
Sebelum Menyesal, Jokowi dan Megawati Disarankan Minta Maaf oleh Profesor Ini, Begini Alasannya /Pikiran Rakyat

ARAHKATA - Jagat politik nasional kembali menyoroti pernyataan Jokowi jelang Pilpres 2024.

Jokowi menyatakan mendukung Ganjang Pranowo sebagai calon presiden dari PDIP.

Jokowi memberikan isyarat, menolak Puan Maharani sebagai calon presiden dari PDIP.

Baca Juga: Soal Bendera LGBT, PA 212 Minta Umat Islam Boikot Produk Inggris

Pengamat politik Saiful Anam menyebut sudah terdapat dua kubu dalam tubuh PDIP yaitu kubu Istana atau kubu Jokowi dan kubu Megawati Soekarnoputri.

Benih-benih perpecahan di tubuh PDIP semakin terlihat setelah Presiden Jokowi menyiratkan akan memberikan dukungan untuk Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.

Jokowi seakan menjawab pertanyaan publik bahwa dirinya tidak akan memilih Puan Maharani yang didukung oleh PDIP dan Megawati Soekarnoputri.

Baca Juga: Jokowi: Jangan Tergesa-gesa Bicara Calon Presiden

Saiful Anam mengatakan, dengan adanya pernyataan Jokowi di acara Rakernas Projo, dapat disimpulkan saat ini secara politik bukan hanya benih-benih perpecahan, tapi merupakan awal dari perang terbuka dengan Megawati.

Saiful melihat, sebagai orang didukung oleh Projo, Jokowi bisa saja memerintahkan Projo untuk tidak mengundang tokoh selain Ganjar Pranowo untuk hadir dalam acara tersebut.

Dengan konsekuensi kalau ada tokoh yang sudah mulai disebut-sebut merupakan salah satu kandidat pada kesempatan 2024 yang akan datang, bisa jadi Jokowi enggan atau tidak menghadiri acara tersebut,” ujar Saiful, Minggu, 22 Mei 2022.

Baca Juga: Menkopolhukam dan Mendagri Akan Hadiri Pencanangan Gerbangdutas BNPP di Pulau Miangas, Sulawesi Utara

Acara tersebut kata Saiful, juga bisa digunakan oleh Ganjar untuk mempublikasikan bahwa dirinya mendapat dukungan politik dari Projo dan Jokowi.

Analisa Saiful, meskipun sampai saat ini tidak mendapatkan dukungan dari PDIP, Jokowi secara terbuka menyiratkan telah memberikan dukungan kepada Ganjar.

Atas dinamika yang muncul belakangan ini, publik bisa menyimpulkan telah terjadi pembelahan di PDIP.***

Editor: Wijaya Kusnaryanto

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler