Partai Berkarya Masih 'Pusing' dengan Dualisme

- 28 Desember 2020, 11:34 WIB
Partai Berkarya
Partai Berkarya /

ARAHKATA - Partai Berkarya melaksanakan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) I. Dalam kegiatan tersebut, DPP banyak menerima aduan terutama berkaitan dengan konflik internal partai di tingkat Dewan Pimpinan Wilayah (DPW).

Rapimnas Partai Berkarya diikuti 20 perwakilan DPW yang hadir di lokasi dan 14 DPW yang hadir secara virtual.

Masing-masing DPW memberikan laporan mengenai kendala dalam kepengurusan partai di wilayahnya.

Baca Juga: Inilah Wajah-Wajah Pengurus PKS Jawa Timur Hasil Muswil

Satu di antaranya ialah DPW Partai Berkarya Provinsi Maluku, yang melaporkan konflik internal dalam kepengurusannya.

Konflik berasal dari terbitnya SK Menkumham tentang struktur kepengurusan Partai Berkarya yang oleh dipimpin Muchdi PR sebagaimana hasil dari Munaslub beberapa waktu lalu.

"Berdasarkan ketetapan tersebut kami telah melakukan sosialisasi sekaligus konsolidasi kelembagaan di seluruh kabupaten kota se-pronvinsi Maluku, akan tetapi pada saat kami melaksanakan sosialisasi dan konsolidasi di lapangan kami dihadapkan berbagai macam provokasi dan provokasi terkait sah atau tidaknya SK DPP Berkarya hasil Munaslub yang diterbitkan Kemenkum HAM" ujar Ketua DPW Partai Berkarya Maluku, Yani Salampessy di Sahati Hotel, Jakarta Selatan seperti dilansir dari Nusantaratv, Minggu 27 Desember 2020.

Baca Juga: Selain Muhammad Lutfi, Sosok ini Juga Menjadi Menteri di Era SBY dan Jokowi

"Informasi bersifat provokasi tersebut membuat hampir sebagian besar Partai Berkarya di kabupaten kota percaya dan mereka bertahan SK Kemenkum HAM keputusan lama dan bahkan ada yang mengundurkan diri karena berharap ada perubahan melalui PTUN," tambahnya.

Serupa dengan Yani, perwakilan DPW Provinsi Aceh, Ira Hadiati juga mengaku kesulitan mengembalikan kepercayaan para kader dalam meredam konflik internal.

"Bahwa di Aceh memilik 23 kabupaten dengan kekisruhan internal yang sudah kami lalui amat sangat berat. Cuman alhamdulillahnya teman-teman yang buat kisruh sudah berpindah kapal semua, jadi nggak gabung kita lagi" ujarnya.

Baca Juga: Begini Sosok Yaqut Cholil Qoumas Menurut Tokoh Muda NU Jakarta

"Hanya kami mohon kepada DPP kiranya dapat membantu kami dalam proses pemulihan kepercayaan pada kader-kader kami. Karena kita mengalami kesulitan yang aman sangat mengembalikan kepercayaan itu," papar dia.

"Mereka sudah dengan dedikasi yang tinggi kemudian tiba-tiba ternyata kisruhnya mungkin bapak amat sangat tahu tentang itu. Jadi sekarang pun pengurus yang ada pengurus-pengurus yang punya dedikasi tinggi tapi tidak punya peluru. Jadi agak repot buat kami," imbuh dia.

Sementara itu DPW DKI Jakarta, saat ini tengah menjaring kader-kader berintegritas di tingkat kepengurusan DPW, DPD maupun DPC.

Baca Juga: Berangkat ke Jakarta, Risma Jabat Mensos?

Hal ini dilakukan pasca banyak pengurusnya yang memilih hengkang dari kepengurusan Partai Berkarya. Mereka pun meminta agar DPP dapat mendukung setiap langkah maupun keputusan yang diambil DPW.

"Oleh karena itu, kami DPW DKI saat ini dalam melakukan seleksi kepengurusan baik DPW, DPD dan DPC se-DKI. Saat ini kami berupaya merekrut kembali para sahabat-sahabat yang berjuang selama ini yang telah berjuang mendirikan partai berkarya, di dalam Partai Berkarya DKI kami mencoba mencari pemimpin yang di DKI yang bisa bekerjasama dengan DPP Partai Beringin Berkarya, karena DPP adalah mitra kita. jadi kalau DPP tidak sejalan dengan DPW DKI ini akan repot. jadi DPW DKI harus seirama dengan DPP dan tidak kalah pentingnya royalitas dan loyalitas. Jadi royal iya loyal iya," tandas Ketua DPW Partai Berkarya DKI Jakarta Darwis.***

Editor: Ahmad Ahyar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x