Network
ARAHKATA - Partai Demokrat sedang dihadapkan isu adanya kudeta terhadap ketua umum DPP-nya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Isu yang beredar dibalik kudeta terhadap AHY adalah Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.
Pengamat politik dari Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Surokim Abdussalam menjelaskan, keterlibatan Jenderal TNI (Purn) Moeldoko dalam isu kudeta AHY akan menjadi pertaruhan karir politiknya. Mengingat isu keterlibatan Moeldoko tersebut menyeret nama Presiden RI Joko Widodo.
“Ini beresiko terhadap karir politik Pak Moeldoko, karena kegaduhan isu pengambilalihan paksa Partai Demokrat ini telah menyeret-nyeret nama banyak pihak, termasuk nama Presiden Jokowi,” katanya, dikonfirmasi, Rabu 3 Februari 2021.
Baca Juga: Cerita Gunung Raung yang Menyemburkan Asap Sejak Abad 16
Surokim menegaskan, Jokowi akan terusik jika ada pihak yang mengkait-kaitkan namanya dalam isu kudeta ini. Mengingat saat ini Negara Indonesia tengah fokus menyelesaikan banyak problem. Mulai dari persoalan pandemi, hingga krisis ekonomi.
Surokim menegaskan, selama ini Partai Demokrat memang dikenal sebagai partai moderat yang selalu hati-hati dan memilih menjadi kekuatan penyeimbang pemerintah. Salah satunya ketika peran partai berlambang bintang mercy itu menolak Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (HIP), RUU Ciptaker, serta mendukung revisi UU Pemilu.
"Manuver ambil alih paksa ini memiliki implikasi yang panjang untuk para pengagasnya. Saya melihat kejanggalan, terkesan terburu-buru dan dipaksakan, sehingga begitu mudah diidentifikasi dan dibongkar," tuturnya.
Baca Juga: Kader Senior Beberkan Kondisi Demokrat Usai Diterpa Isu Kudeta AHY
Sementara, kegaduhan pengambilalihan paksa Partai Demokrat ini melahirkan sejumlah spekulasi. Dimana kegaduhan dan riak ini justru akan membuat Partai Demokrat solid Partai dan membangunkan kekuatan partai yang terpendam selama ini.
