PSI : Airlangga - Andika Berpeluang Menang di Pilpres 2024

- 15 September 2022, 21:43 WIB
PSI : Airlangga - Andika Berpeluang Menang di Pilpres 2024
PSI : Airlangga - Andika Berpeluang Menang di Pilpres 2024 /Alamsyah/ARAHKATA

ARAHKATA -  Panel Survei Indonesia (PSI) kembali melakukan survei terkait soal penegakan hukum dalam kasus pembunuhan Birgadir J, dan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Koordinator Penelitian Panel Survei Indonesia, Yuswiryanto menjelaskan, opini masyarakat terkait penegakan hukum kasus terbunuhnya Brigadir J yang menjadi pembicaraan di publik.

"Opini masyarakat yang ditangkap dari hasil survei didapati sebanyak 76,7 persen responden puas dengan kinerja Polri dalam membongkar kasus terbunuh Brigadir J, sebanyak 17,1 Persen tidak puas, dan 6,2 persen tidak menjawab," kata Yuswiryanto dalam keterangan tertulis, Kams, 15 September 2022.

Baca Juga: Kecam Effendi Simbolon, Politisi PDIP: Jangan Ulangi Lagi Hina TNI

Yuswiryanto, menjelaskan, terkait pemberantasan Korupsi, opini masyarakat tergambar hanya 40,6 persen responden saja yang puas dengan kinerja pemberantasan korupsi di era Presiden Jokowi, dan sebanyak 52,7 persen tidak puas, selebihnya 6,7 persen tidak menjawab

Namun opini publik dalam menilai kinerja institusi penegak hukum dalam melakukan pemberantasan korupsi, hasil survei menunjukan, sebanyak 87,7 persen puas terhadap kinerja Kejaksaan Agung dalam melakukan pemberantasan Korupsi.

Sebanyak 73,8 persen puas dengan Polri dalam pemberantasan korupsi, sebanyak 67,2 persen puas dengan instusi Pengadilan dan sebanyak 53,7 persen puas dengan KPK.

Baca Juga: Effendi Simbolon Sampaikan Permintaan Maaf Kepada TNI

Meneropong Suara Masyarakat Menuju Pemilu 2024

Panel Survei Indonesia juga melakukan pemetaan suara masyarakat menjelang pemilu 2024 dengan melakukan survei jajak pendapat terhadap 1580 warga negara Indonesia yang sudah berusia 17 tahun keatas yang berada di 302 Kabupaten/Kota di 34 Provinsi.

Penjaringan warga negara Indonesia sebagai objek survei dilakukan dengan metode multistage random sampling, dan hasil survei ini memiliki tingkat kepercayaan 95 persen dengan Margin of Error sebesar 2,48 %.

Setelah mendapatkan angka yang di peroleh, dalam teknik pengambilan sample, langkah berikutnya menentukan jumlah responden adalah dengan teknik multistage random sampling, menempatkan populasi memiliki hak yang sama untuk dijadikan sample secara acak bertingkat mengingat sample yang dibutuhkan populasinya sangat heterogen yang berada di 302 Kab/Kota.

Baca Juga: Suharso Monoarfa Enggan Komentari SK Kemenkumham terkait Plt Ketum PPP

Metode survey yang dipilih dengan system pertanyaan tertutup

Untuk mendapatkan data data penelitian ini mengunakan metode wawancara tatap muka mengunakan kuisioner dengan 1150 Warga Negara Indonesia dan Saluran Telepon Seluler dengan 430 Warga Negara Indonesia ,

Dari penelitian ini didapati demographi responden terdiri 52,7 % WNI Laki - Laki dan 47,3 WNI Perempuan.

Sedangkan untuk jenis tingkat pendapatan sebanyak 59,8 persen memiliki pendapatan keluarga Rp 2 juta - Rp.5Juta perbulan.

Baca Juga: Survei LPMM : Airlangga Masih Miliki Kekuatan Menang Capres 2024

Kemudian sebanyak 28,6 persen memiliki pendapatan 5,1 juta -10 juta perbulan dan sebanyak 11,6 persen memiliki pendapatan keluarga diatas 10 juta rupiah

Yuswiryanto menyampaikan, penelitian ini dilakukan mulai 26 Agustus sampai dengan 10 September 2022.

Hasil Penelitian terhadap 1580 Warga Negara Indonesia setelah dilakukan tabulasi pendataan maka hasil sebagai berikut.

Baca Juga: Tak Terima Panglima dan KSAD Diadu Domba, Ketua Rekat Eka Gumilar Tuntut Effendi Simbolon Minta Maaf

Keadaan Ekonomi Masyarakat

Menurut dia, hasil survei PSI mempertegas di mana 57,6 persen responden mengakui bahwa situasi ekonomi mereka perlahan mulai membaik.

Bahkan sejak pandemi Covid-19, mereka berhasil membangun kebiasaan positif baru yaitu berani berbisnis dan mempelajari keterampilan yang terkait dengan dunia bisnis dan digital yang diperoleh dari program Prakerja.

Sedangkan sebanyak 32,6 persen mengaku keadaan ekonomi mereka belum atau kembali membaik sebelum adanya dampak COVID 19.

Selebihnya 9,8 persen ekonomi mereka memburuk karena sumber pendapatan mereka hilang akibat PHK dan usahanya tutup

Sementara itu, hasil survei juga menunjukan bahwa para ibu di Indonesia menunjukkan bahwa peran ibu rumah tangga pada ketahanan keluarga sangat besar.

Sehingga banyak keluarga di Indonesia bisa melewati masa pandemi dengan baik., dimana presentase ibu rumah tangga yang harus bekerja atau berbisnis untuk mendukung keuangan keluarga terbilang cukup tinggi hingga mencapai 42,7 %, karena berbagai alasan.

Salah satunya adalah suami yang kehilangan pekerjaan atau mata pencariannya.

"Dari hasil survei menunjukan hanya 28.9 persen istri berperan menjadi kepala rumah tangga untuk mencari nafkah, dan 67,7 persen pencari nafkah utama adalah suami," selebih responden masih lajang," bebernya.

Terkait kondisi krisis ekonomi dunia dan tahun depan diprediksi keadaan ekonomi sulit serta rencana kenaikan harga BBM, TDL dan LPH, hasil Survei menunjukkan, meski merasakan dampak tersebut, masyarakat optimistis tahun depan kondisi ekonomi nasional membaik.

Dimana Sebanyak 78,9 persen responden menilai kondisi ekonomi nasional tahun depan akan lebih baik ketimbang tahun ini, dan jauh lebih banyak dibandingkan yang mengatakan lebih buruk atau jauh lebih buruk, sebanyak 14,7 persen dan selebih tidak memberikan jawaban

Preferensi Masyarakat Terhadap Dinamika Politik Nasional jelang pemilu 2024

Dimana preferensi perilaku politik yang dimaksud dalam penelitian ini adalah preferensi perilaku politik, yaitu keputusan pilihan dalam aktifitas politik meliputi keseluruhan tingkah laku politik para aktor politik masyarakat yang dalam manifestasi konkritnya telah saling memiliki hubungan dengan kultur politik masyarakatnya.

"Preferensi tingkah laku warga masyarakatnya sebagai respon dalam menilai obyek dan peristiwa politik maupun model perilaku politik nya terhadap sistem politik yang ada. Hasil survei menemukan sebanyak 82,9 persen responden masih percaya kalau demokrasi adalah sistem yang terbaik untuk penyelenggaraan pemerintahan," ucapnya.

Hasil temuan survei menunjukan, terdapat 40,3% responden bahwa preferensi politik mereka dipengaruhi oleh media sosial.

Beberapa platform media sosial yang cukup dominan digunakan adalah FB, IG, Twitter dan WA sebanyak 26,8 persen dipengaruhi media -media mainstream, televisi, radio dan lainnya.kemudian sebanyak 32,9 persen dipengaruhi oleh keluarga ,kerabat dan lingkungan tinggal mereka

Namun, hasil survei hanya delapan parpol yang konsisten meraih tingkat keterpilihan jauh melampaui ambang batas parlemen.

Hal ini terjawab dari preferensi pilihan publik ketika ditanyakan Parpol yang akan dipilih jika pemilu digelar hari ini, hasilnya Partai Golkar unggul dengan 17,33 persen disusul PDI Perjuangan 15,71 persen.

Kemudian Gerindra dengan 15,32 kemudian di bawahnya, Demokrat dengan 6,86 persen, PKS 5,90 persen, PKB dengan 5,43 persen dan Nasdem 4,45 persen, PAN 4,23 persen, Perindo 3,11 persen, Prima 2,89 persen.

PSI 2,77 persen, PPP 2,23 persen, Garuda 1,45 persen, PBB 1,34 persen.

Sedangkan Partai lainnya hanya meraih 0 koma sekian persen, di antaranya Gelora 0,78 persen, Hanura 0,44 persen Ummat 0,21 persen, sisanya dan swing voters 9,55 persen

Kemudian, hasil survei ini juga membedah tentang kriteria tokoh yang diinginkan masyarakat sebagai penganti Presiden Jokowi, adapun hasil jawaban responden sebanyak 89,7 persen menginginkan tokoh dengan kriteria calon presiden RI yang ideal.

Yaitu yang bisa menjalankan dan merealisasikan isi konstitusi.alasannya karena ada ancaman kapitalisme yang cenderung menguntungkan segelintir elit saja yaitu dengan memanfaatkan resource negara, tetapi bukan untuk rakyat.

Kemudian sebanyak 87,7 persen menginginkan tokoh yang bisa menjawab tantangan bangsa.

Sementara, semakin hari tantangan bangsa menjadi semakin berat, dimana Indonesia kaya raya, tetapi sebagian besar masyarakat belum menikmati hasilnya melalui pendidikan gratis, kesehatan gratis, tunjangan hari tua, dan tunjangan lainnya.

Dan sebanyak 90,7 persen menginginkan tokoh yang punya track record dalam membuat kebijakan dan program berdampak positif pada kehidupan sosioekonomi masyarakat.

Disini masyarakat tidak ingin terkecoh seolah-olah peduli dengan rakyat kecil, tetapi tidak diwujudkan dalam sebuah kebijakan yang berpihak kepada rakyat

Dalam survei ini dicoba simulasi pasangan nama tokoh laki laki dan tokoh Perempuan untuk menjadi Capres - Cawapres, dan responden diberikan.

Pertanyaan pasangan mana yang akan dipilih jika pilpres digelar hari ini, maka hasilnya pasangan Airlangga Hartarto - Khofifah Indar Parawansa dipilih sebanyak 27,28 persen.

Kemudian Ganjar Pranowo- Susi Pudjiastuti 21,83 persen kemudian Prabowo Subianto-Sri Mulyani 20,88 persen, kemudian pasangan Anies Baswedan-Puan Maharani 18,64 persen dan tidak memilih sebanyak 11,37 persen

Sementara untuk simulasi pasangan Sipil - Militer, preferensi pilihan masyarakat ketika disodorkan nama nama pasangan tokoh Militer - Sipil atau Sipil Militer, kemudian ditanyakan jika pemilihan Presiden digelar hari ini, pasangan mana yang akan dipilih, maka hasilnya pasangan Airlangga Hartarto- Muldoko dipilih sebanyak 27,28 persen.

Kemudian Prabowo Subianto-Muhaimin Iskandar dipilih sebanyak 22,18 persen, Andika Perkasa - Ganjar Pranowo dipilih sebanyak 21,21 persen, dan Anies Baswedan - Gatot Nurmantyo 19,18 persen dan tidak memilih sebanyak 10,15 persen

Berlanjut dengan simulasi melakukan perubahan nama pasangan dengan komposisi tokoh sipil dan Militer dengan pertanyaan pasangan mana yang akan dipilih jika pemilihan Presiden di gelar hari ini maka hasilnya, pasangan Airlangga Hartarto - Andika Perkasa dipilih sebanyak 31,08 persen.

Kemudian pasangan Prabowo Subianto - Erick Thohir 23,20 persen, pasangan Ganjar Pranowo - Budi Gunawan 21,91 persen, pasangan Anies Baswedan - Agus Harimurti Yudhoyono 18,21 persen dan tidak memilih 5,60 persen

Menyikapi hasil survei dari Panel Survei Indonesia (PSI), Fuadil 'Ulum, Peneliti Pusat Kajian Politik Universitas Indonesia mengatakan, survei PSI terhadap Airlangga Hartarto dipilih sebagai capres dengan elektabikitas tertinggi jika dipasangkan dengan Andika Perkasa maupun Khofifah Indar Parawansa sudah tepat.

Namun Partai Golkar harus terus meningkatkan mesin partai agar peluang Airlangga Hartarto menang sebagai capres di Pilpres 2024.

"Ya majunya Airlangga Hartarto sebagai capres di 2024 sudah tepat, tinggal bagaimana partai Golkar terus meningkatkan mesin partainya agar Ketum Golkar itu menang di Pilpres 2024," kata Fuadil kepada wartawan

Selain itu, adanya Ketua DPR RI, Puan Maharani dan Ketum Gerindra Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo maupun Anies Baswedan, sosok Airlangga bisa menang jika KIB solid untuk menangkan Airlangga sebagai capres di Pilpres 2024. Hanya tinggal siapa sosok cawapres yang akan menemani Airlangga nanti.

"Kalau KIB solid peluang Airlangga sangat kuat ditambah siapa sosok cawapresnya nanti" ujarnya.

Sementara iti kata dia, mendukung Polri dan Kejaksaan dalam menindak Ferdy Sambo dan membongkar kasus ini.

"Kalo mendukung transparansi di Polri dan Kejaksaan tentu Pak. Ini menyangkut semangat reformasi dan penegakan hukum kita. Lembaga negara kita harus berjalan dgn transparan dan akuntabel " bebernya.***

Editor: Agnes Aflianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x