Tokoh NU dan Muhammadyah Puji KSAD Dudung Jaga Netralitas TNI

- 16 Agustus 2023, 09:00 WIB
KSAD Jenderal TNI Dr. Dudung Abdurachman, Tenaga Ahli Jokowi, Penasehat Presiden Korsel, Jadi Pembicara Temu Alumni Doktor USAHID
KSAD Jenderal TNI Dr. Dudung Abdurachman, Tenaga Ahli Jokowi, Penasehat Presiden Korsel, Jadi Pembicara Temu Alumni Doktor USAHID /Nur Aliem Halvaima /Foto : tangkapan video TNI AD / Posjakut/

Menurut Hikam, penggunaan atribut TNI tidak berdampak pada institusi resmi TNI itu sendiri. Sebab, publik sudah bisa membaca dan membedakan institusi resmi TNI dan purnawirawan TNI yang berkegiatan politik.

“Kalau TNI resmi itu kan politik negara, dan tidak akan berpolitik praktis. Tapi kalau sudah purnawirawan sudah menjadi warga negara sipil walau tentu beliau-beliau itu sudah pernah berkecimpung di TNI maka sapta marga akan tetap ada, tidak bisa hilang. Tapi tidak ada kaitannya dengan institusi resmi TNI,” paparnya.

Baca Juga: Srikandi Ganjarist Adakan Baksos Potong Rambut Gratis

Hikam juga menyampaikan bahwa sejarah TNI lahir dari rakyat dan akan kembali kepada rakyat. Karenanya, TNI dan rakyat tidak bisa dipisahkan.

“Dari zaman kelahirannya TNI berasal dari rakyat. Kan ada negara yang tentaranya itu bersal dari kalangan bangsawan. Tapi kalu pengalaman dari sejarah TNI aslinya, mau diapakan saja tidak bisa berubah. Kan ada pimpinan, ada kebijakan,” tegasnya.

Hal yang sama disampaikan mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Sunanto atau Cak Nanto. Menurut Cak Nanto, netralitas TNI sudah diatur dalam UU.

Baca Juga: Sakit Hati Dipecat, Mantan Operator Pinjol Jual Data Nasabah ke Darkweb

“Maka untuk menjaga martabat organisasi TNI maka simbol ke TNI an tidak seharusnya dipakai agar kelembagaan TNI berada dalam jalur yang semestinya,” ucap Cak Nanto.

Cak Nanto mengatakan apa yang disampaikan KSAD Dudung yang meminta purnawirawan tidak menggunakan atribut TNI bukan sekedar himbauan. Tapi, hal itu sebagai upaya Jenderal Dudung mewaspadai perpecahan dan menjaga marwah TNI.

“Ini tak bisa dihindarkan kalau simbol-simbol itu dipakai di dalam politik. Saya berharap TNI menjadi garda terdepan dalam mwngawal proses demokrasi nanti. Purnawirawan tidak masalah dalam berpolitik tapi memakai atribut TNI itu menurut saya tidak pas karena itu menjadi simbol netralitas yang harus dijaga. Dan itu menurut saya bagian menurunkan derajat cita-cita TNI dalam mewujudkan netralitasnya itu. Saya harap purnawirawan menghormati alamamater yang selama ini dibanggakan,” tegasnya.

Halaman:

Editor: Wijaya Kusnaryanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x