Haidar Alwi Sebut Politik Adu Domba Ala Connie dan Henry Sangat Berbahaya

- 12 Februari 2024, 10:36 WIB
Direktur Eksekutif Haidar Alwi Institute (HAI), R Haidar Alwi
Direktur Eksekutif Haidar Alwi Institute (HAI), R Haidar Alwi /istimewa/Screenshot YouTube

"Hasilnya mental, demo mahasiswa pun dapat diredam. Bahkan elektabilitas Prabowo-Gibran malah makin naik. Serangan dari luar gagal, makanya sekarang diserang dari dalam yaitu membenturkan Jokowi dan Prabowo dengan harapan memantik kebencian di antara kedua kubu sehingga dapat dengan mudah dikalahkan seperti politik divide et impera zaman kolonial," ungkap Alwi.

Alwi juga menyoroti pernyataan Henry Yosodiningrat mengenai indikasi atau dugaan ketidaknetralan Polri pada Pilpres 2024. Dalam video yang viral, Henry menyebutkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengerahkan fungsi Binmas sebagai instrumen pemenangan pemilu untuk paslon Prabowo-Gibran.

Baca Juga: Viral DIRTY VOTE Film Dokumenter Ungkap Desain Kecurangan Pemilu 2024

Alwi menilai narasi ketidaknetralan aparat kerap digaungkan kubu pendukung capres-cawapres tertentu. Padahal, kata Alwi, Kapolri sudah berulang kali menegaskan institusinya netral. Bahkan Presiden Jokowi, tutur dia, sering menyerukan agar ASN, TNI dan Polri menjaga netralitasnya pada Pemilu 2024.

"Jadi apa yang disampaikan oleh Henry mungkin bentuk kepanikan kalau paslon yang didukungnya akan kalah. Ini dapat mencoreng kewibawaan institusi Polri menggerus kepercayaan dan memupuk kebencian publik," imbuh Alwi.

Ironisnya, kata Alwi, pernyataan Connie dan Henry disampaikan di depan para purnawirawan dalam acara: “Mimbar Keprihatinan Bangsa dan Seruan Purnawirawan TNI-Polri” di Jakarta pada Jumat, 9 Februari 2024 dan diunggah akun YouTube Kanal Anak Bangsa milik Rudi S Kamri. Menurut Alwi, para purnawirawan TNI-Polri seharusnya berkontribusi dalam meredam konflik di tengah masyarakat.

Baca Juga: Mengajarkan Puasa pada Anak Sejak Dini, Membentuk Karakter dan Keteguhan Hati

"Purnawirawan TNI-Polri seharusnya berperan membantu bangsa dan negara menjadi jembatan komunikasi dan peredam konflik di masyarakat. Bukan malah menjadi bagian dari penciptaan konflik itu sendiri," tegas Alwi.***

 

Halaman:

Editor: Wijaya Kusnaryanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah