Pentingnya Isolasi Mandiri di Rumah, Begini Caranya Supaya Tidak Bosan

16 Maret 2021, 10:17 WIB
Ilustrasi isolasi mandiri /Foto: Pixabay

ARAHKATA - Isolasi mandiri adalah situasi ketika kamu tidak meninggalkan rumah karena kemungkinan terpapar virus korona lewat kontak dengan pasien terkonfirmasi COVID-19, memiliki gejala COVID-19, atau bahkan telah terinfeksi virus korona.

Dengan pembatasan kontak, isolasi mandiri dapat membantu pencegahan penularan virus. Isolasi mandiri juga biasanya diterapkan bagi para pendatang yang datang dari wilayah dengan jumlah kasus COVID-19 tinggi, baik dalam negeri maupun luar negeri.

Bila kamu memiliki salah satu dari gejala covid-19 yang ringan, seperti batuk, demam, atau sakit tenggorokan yang bisa diatasi di rumah, kamu bisa melakukan isolasi mandiri.

Baca Juga: Episode Perdana Oh My Ladylord akan Segera Tayang

Atau bila kamu terkonfirmasi positif covid-19 dengan tes PCR, dan tidak memiliki penyakit penyerta, seperti penyakit jantung, diabetes, hipertensi, atau penyakit paru yang kronis, kamu bertanggung jawab untuk melakukan isolasi mandiri di rumah, setidaknya selama 14 hari.

Isolasi mandiri di rumah harus dilakukan secara benar guna memutus mata rantai penularan. Apabila salah dalam pengaplikasian, isolasi mandiri justru akan memunculkan klaster keluarga.

Orang yang terinfeksi virus corona bisa menjalankan isolasi mandiri di rumah tanpa menularkan ke anggota keluarga yang lain. Untuk mencegah penularan corona sesama anggota keluarga, setiap orang harus memperhatikan berbagai ketentuan.

Kedisiplinan saat menjalani isolasi mandiri tidak hanya perlu dilakukan oleh pasien Covid-19, tetapi juga keluarga yang berada di dalam satu rumah.

Isolasi mandiri di rumah wajib dilakukan dengan kepatuhan protokol kesehatan, agar tidak menularkan virus corona ke anggota keluarga lain di rumah.

Baca Juga: Kata Siapa Ghibah Itu Dosa? Begini Hukumnya

Arahkata.com melansir dari laman Covid-19.go.id Dokter Spesialis Paru-paru RS Siloam ASRI Jakarta dr. Maydie Esfandiari, Sp.P mengatakan pasien tanpa gejala diperbolehkan menjalani isolasi mandiri di rumah selama memiliki tempat.

Namun jika tempatnya tak memungkinkan, kata Maydie, lebih baik ke rumah sakit atau hotel isolasi mandiri yang telah disiapkan pemerintah setempat.

Isolasi mandiri adalah salah satu bentuk tanggung jawab pribadi. Karena tanpa pengawasan, sehingga isolasi mandiri kerap disepelekan.

Isolasi mandiri menjadi tidak efektif karena para pasien tidak disiplin dan pergi ke tempat umum atau bahkan kantor.

Mungkin isolasi mandiri bisa menjadi hal yang berat bagi sebagian orang. Namun, cara sederhana ini efektif untuk melindungi kamu, keluarga dan orang-orang di sekitarmu, bahkan seluruh masyarakat Indonesia dari covid-19.

Meski dianjurkan untuk berada di kamar yang terpisah dengan penghuni rumah lainnya, bukan berarti kamu harus selalu berada di dalam kamar tersebut dan orang lain tidak boleh masuk.

Hal ini diperbolehkan, asalkan tetap dalam batasan tertentu. Jaga jarak setidaknya sejauh 1 meter dan hindari bicara berhadap-hadapan dengan orang lain, lebih dari 15 menit.

Selain itu, tetaplah menjalin hubungan dengan anggota keluarga dan teman melalui telepon, video call, atau media sosial. Jangan sampai isolasi di rumah membuat kamu merasa tersisih dan kesepian.

Baca Juga: Pemerintah Jamin Kebutuhan Pokok Selama Ramdhan dan Lebaran Cukup

Pada hari-hari memulai isolasi mandiri, biasanya akan bermalas-malasan di tempat tidur, bekerja dengan tidak mandi dan bahkan hanya mengenakan pakaian seadanya. Tapi, ternyata aktivitas itu akan cepat memicu rasa bosan.

Maka tetaplah bangun tepat waktu, mandi dan berpakaian setiap pagi sama seperti yang kamu lakukan ketika hendak beraktifitas. Persiapkan diri kamu secara disiplin untuk mengerjakan semua pekerjaan sehari-hari.

Jika kamu menyukai game, lakukan itu setiap kali istirahat kerja di masa karantina. Saat ini sudah banyak game online yang bisa dimainkan secara terkoneksi dengan teman-teman.

Kamu juga bisa mencoba kegiatan baru seperti fotografi, mengambil kelas online hingga belajar memasak dan menulis. Hal-hal baru ini akan mudah mengusir kebosanan.

Bila kamu merasakan ada gejala lebih lanjut seperti sesak nafas, nyeri dada, atau merasa tak nyaman maka segera pergi ke rumah sakit.***

Editor: Mohammad Irawan

Tags

Terkini

Terpopuler