Jangan Sentuh Tubuh Kucing Bagian Ini, Bila Tidak Ingin Diserang

26 Maret 2021, 05:43 WIB
Ilustrasi Kucing /Foto: Mystic Art Design dari Pixabay

ARAHKATA - Memiliki hewan peliharaan memang menuntut waktu, perhatian, dan dedikasi. Tapi bagi sebagian orang hal itu bukan suatu hal yang merepotkan.

Kucing adalah hewan peliharaan yang menyenangkan. Sebab, bulu kucing yang halus, wajahnya yang menggemaskan, tubuhnya yang tergolong lentur, dan gerakan yang lincah menghadirkan keceriaan tersendiri untuk pemiliknya.

Selain itu, terungkap pula bahwa pemilik kucing peliharaan lebih mudah mengelola stres dan rasa kesepian lebih baik ketimbang yang tidak memeliharanya.

Baca Juga: Gildak Krekot, Jajanan Kekinian ala Korea yang Mulai Digandrungi

Namun, sayang sekali, tidak semua pemilik kucing memahami hewan peliharaannya dengan baik. Kebanyakan pemilik tidak mengetahui ada beberapa bagian tubuh kucing yang sebaiknya jangan disentuh karena bisa membahayakan.

Dr Liz Bales, seorang dokter hewan yang juga merupakan pendiri klinik kesehatan hewan, Doc & Phoebe’s Cat Coe mengatakan kucing tidak menyukai bagian perutnya disentuh atau diberikan usapan.

Lebih baik jangan terlalu lama bercanda dan bermain dengan kucing, ketika waktu bermain sudah terlalu lama, maka kucing menunjukkan rasa bosan dengan cakaran atau menggigit,” jelas Bales.

Sementara dr. Gary Richter, Dokter Hewan, menjelaskan bagian tubuh kucing dari leher ke bawah merupakan area yang tidak boleh disentuh karena memberikan rasa tidak nyaman.

“Kebanyakan kucing lebih menyukai disentuh dan dibelai di area kepala serta leher, tetapi tidak bawah leher,” ungkap dr. Richter.

Baca Juga: Disebut Angker dan Horor, GM Hotel Niagara Malang Angkat Bicara

Sebagian kucing bisa disentuh dan dielus bagian pipinya, yang ada di belakang kumis. Tapi jangan menahan kepalanya, karena kucing bisa merasa terancam.

Sebuah riset dari University of Lincoln, Inggris, membeberkan hasil temuan bahwa memainkan ekor kucing juga dianggap pilihan yang salah.

Sebab, pegangan atau sentuhan pada ekor membuat kucing terganggu dan bisa berbalik menyerang.

Lebih baik memberikan mainan khusus kucing ketika ingin berinteraksi dengannya, sebab kucing suka bermain dengan alat, seperti, bola, gantungan bulu, dan lonceng.

Aktivitas bermain ini juga bermanfaat untuk membuat kucing bergerak. Menurut Association for Pet Obesity Prevention, 60 persen kucing peliharaan di dunia pada tahun 2017 ditemukan mengalami kelebihan berat badan dan menderita obesitas.

Pada dasarnya kucing bisa berkomunikasi dengan manusia. Bahkan mereka mencari cara untuk berkomunikasi.

Suara “meong”nya itu bisa kasih tahu apa yang mereka inginkan. Suara meong kucing itu bisa dibagi-bagi tinggi rendahnya. Tapi kamu harus tahu pembagian tinggi rendahnya nada kucingmu.

Baca Juga: Tokoh Muda Asal Buntet Raih Suara Terbanyak di Kongres XX PMII

Kucing merupakan hewan yang pandai menggunakan bahasa tubuh. Mereka menggunakan bahasa tubuh untuk berkomunikasi dengan sesama ataupun dengan manusia.

Dengan memperhatikan gerak tubuh, mata, dan ekor kita bisa mengetahui apa yang mereka pikirkan.

Gunakan nada yang sedikit naik untuk berbicara dengan kucing karena menunjukkan persahabatan. Nada rendah menunjukkan agresifitas.

Jika kamu membuat kontak mata dengan kucing dan berkedip dengan perlahan, kucing akan melakukan hal yang sama. Dia mengerti bahwa kita sedang menunjukkan sifat bersahabat dan bukan merupakan ancaman.

Perlakukan kucing dengan lembut dan penuh kasih, dia akan membalasnya. Namun jangan terlalu sering memanggilnya tanpa alasan, dia akan cuek padamu.***

Editor: Mohammad Irawan

Tags

Terkini

Terpopuler