Dawet Jabung Warisan Minuman Tradisional dari Ponorogo, Cocok untuk Menu Ramadhan

30 Maret 2021, 05:50 WIB
Es Dawet Jabung /Foto: ceroboh.com

ARAHKATA - Dawet Jabung adalah minuman tradisional sejenis dawet yang berasal dari daerah Ponorogo, Jawa Timur.

Dawet Jabung ini berisi santan, garam, dan gula aren yang biasanya dicampur dengan nangka sehingga menambah kelegitan dari gula aren itu. Kemudian isiannya adalah tape dari ketan hitam, cendol dari tepung aren dan nangka dari gula aren tadi.

Biasanya, penjual akan memberikan dawetnya kepada pembeli melalui sebuah tatakan. Namun sang pembeli harus mengambil mangkuknya saja.

Baca Juga: Kenali Toxic Relationship dan Cara Mengatasinya

Karena menurut tradisi, bila seorang pria meminta tatakannya berarti pria itu berniat menyunting penjualnya. Dan bila penjualnya menyerahkan tatakan, berarti penjual bersedia dinikahi. Itu hanya tradisi.

Konon kemahsyuran dawet Jabung berkaitan erat dengan legenda warok Suromenggolo, yang terkenal sakti mandraguna dan merupakan tangan kanan Raden Bathoro Katong (Pendiri dan Bupati Pertama) yang juga anak dari Prabu Brawijaya V.

Diceritakan, suatu hari Warok Suromenggolo terlibat perang tanding melawan Jim Klenting Mungil yang menguasai gunung Dloka dan mempunyai pusaka andalan yaitu Aji dawet upas.

Konon, ajian ini berbentuk cendol dawet yang terbuat dari mata manusia. Terkena ajian dawet upas, seketika tubuh warok Suromenggolo menderita luka bakar dan ia pingsan.

Warok Suromenggolo akhirnya ditolong oleh seseorang penggembala sapi bernama Ki Jabung.

Setelah diguyur dawet buatan Ki Jabung, seketika luka yang diderita Warok Suromenggolo sembuh, bahkan dapat mengalahkan Jim Klenting Mungil dan Jim Gento.

Baca Juga: Arema FC Pastikan Bermain Tanpa Beban Lawan PSIS

Sebagai ungkapan terima kasih, Warok Suromenggolo bersabda, kelak masyarakat desa Jabung akan hidup makmur karena berjualan dawet.

Mengenai pantangan atau mitos yang berlaku di dawet Jabung, disinyalir merupakan wujud strategi kebudayaan leluhur desa Jabung kecamatan Mlarak.

Kemungkinan adanya mitos tersebut adalah untuk menegakkan norma kesusilaan, yakni khususnya menjaga kehormatan penjual dawet Jabung yang mayoritas perempuan.

Buat kamu yang ingin mencoba membuatnya sendiri, ternyata tidak sulit loh. Bahannya juga cukup mudah ditemukan, tersedia dimana-mana.

Bahan-bahan:
100 gr tepung sagu dari aren 50 gr tepung beras putih 600 ml air putih 1/2 sdt garam 1 sdt gula pasir 1 sdm air kapur sirih 1 sdm minyak goreng.

Cara Membuat:
Campur semua bahan kemudian aduk hingga tercampur rata, bila perlu disaring agar tidak ada tepung yang menggumpal.

Rebus larutan tepung dengan api sedang, sambil diaduk-aduk hingga mengental dan larutan meletup.

Siapkan wadah berisi air matang dingin dari kulkas, tuangkan adonan cendol ke dalam cetakan cendol dan tekan agar adonan keluar dari cetakan, tampung cendol dalam wadah berisi air matang dingin.

Baca Juga: Lawan Arema FC, PSIS Siap Menang

Biarkan cendol terendam dan mengeras di dalam air dingin beberapa saat, kemudian bisa digunakan untuk membuat es dawet jabung.

Kemudian langkah selanjutnya adalah rebus gula dan daun pandan sampai mendidih dan mengental, dinginkan.

Setelah dingin, siapkan mangkok atau gelas, tata air gula, santan dan cendol, tambahkan es batu.

Es Dawet Jabung siap dihidangkan, eehhmm rasanya segar, cocok untuk berbuka puasa.

Resep Es dawet Jabung ini, bisa kamu simpan, sebagai menu pilihan di bulan Ramadhan.*
[01:42, 3/29/2021] Nurma Arahkata: Mengapa Buah Kurma Baik Dikonsumsi Saat Berbuka Puasa?

ARAHKATA - Ramadhan hampir tiba, buah kurma sudah tersebar dimana-mana. Yup, buah lonjong berwarna coklat ini merupakan salah satu hidangan yang akrab dengan puasa Ramadhan.

Buah kurma kaya nutrisi. Secara umum, kandungan utama dari buah ini adalah karbohidrat sederhana (terutama gula, seperti sukrosa dan fruktosa). Hampir 70 persen persen dari kurma terdiri dari karbohidrat.

Buah yang juga sering disebut sebagai buah nabi ini juga memiliki berbagai macam jenis. Misalnya kurma barhi, deglet noor, halawy, khadrawy, medjool, dan thoory.

Buah ini sangat bagus untuk berbuka puasa, karena kandungan fruktosa dan dekstrosanya dapat dengan cepat menambah energi. Serta merupakan sumber serat makanan yang tinggi.

Baca Juga: Patuhi Aturan Dilarang Mudik, Ganjar Siapkan Peraturan

Buah kurma dapat menjadi pilihan alami dalam memelihara mukosa lambung ketika menjalankan ibadah puasa. Kurma memiliki sifat antiradang dan protektif, sehingga menjaga lambung tetap sehat selama Ramadhan.

Kurma merupakan makanan manis dengan sumber gula alami yang dapat menjaga gula darah tetap stabil. Kandungan gula ditambah dengan serat yang tinggi di dalam kurma bermanfaat untuk mencegah kadar gula darah melonjak terlalu tinggi setelah makan.

Selain mengontrol gula darah, kurma juga menjaga keasaman di dalam darah. Kurma mengandung garam alkali yang dapat menyeimbangkan atau menyesuaikan keasaman darah yang dihasilkan dari asupan daging dan karbohidrat yang berlebihan saat berbuka puasa.

Kadar asam yang tinggi di dalam darah berisiko meningkatkan penyakit asam urat, batu ginjal, dan tekanan darah tingi.

Buah kurma banyak mengandung vitamin A dan vitamin B2 jenis riboflavin. Buah ini juga mengandung zat besi, vitamin B, asam nikotinat, tiamin, niasin, kalium, potasium, magnesium, kalsium, dan serat dalam jumlah memadai.

Kandungan serat tinggi yang dimiliki kurma sangat baik untuk kesehatan pencernaan tubuh. Bahkan kurma bisa menjadi obat alami untuk mengatasi sembelit atau susah buang air besar.

Baca Juga: Wali Kota Semarang: Kalau Sudah Dilarang Mudik Persulit Juga Moda Transportasi

Tetapi ternyata tidak semua jenis kurma baik untuk dikonsumsi. Jenis terbaik tentu adalah kurma yang masih segar dan bukan manisan kurma.

Saat ini ada banyak varian manisan kurma yang beredar di pasaran. Manisan kurma ini tidak baik apabila dikonsumsi berlebihan karena mengandung gula tambahan sebagai pengawet alami.

Sebaiknya makan kurma secukupnya, disunahkan konsumsi dalam jumlah ganjil, dan lebih afdol sebanyak 7 buah.

Rasulullah bersabda: “Barangsiapa makan 7 korma di pagi hari setiap hari, maka pada hari itu, dia tidak akan terkena racun dan sihir”. (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Berbuka puasa dengan kurma dan air putih juga disebut lebih baik ketimbang langsung makan makanan dan minuman berat.

Saat diisi dengan makanan dan minuman berat, pencernaan butuh waktu tiga jam untuk mengatasi lonjakan gula. Akibatnya badan jadi lemas.

Jika berbuka puasa dengan kurma dan air putih, maka kandungan gula dalam kurma cepat diserap tubuh untuk menghasilkan energi.***

Editor: Mohammad Irawan

Tags

Terkini

Terpopuler