ARAHKATA - Mungkin banyak dari kita yang saat ini sedang mempunyai hutang hingga sampai terlilit hutang.
Kebutuhan hidup sampai keperluan yang mendesak merupakan faktor penyebab seseorang berhutang.
Dilansir Arahkata dari kanal YouTube Merry Riana yang dikutip Arahkata pada Kamis 30 September 2021, dirinya memberi tips bagaimana terhindar dari hutang diantaranya:
Baca Juga: Merry Riana Ungkap Hal Sederhana di Pagi Hari Ini Dapat Rubah Hidup
1. Mengakui masalah
Menurut Merry Riana dimana ada hutang, disitu pasti diawali dari suatu masalah, misalnya keperluan mendesak anak butuh biaya sekolah, atau yang jarang disadari hutang untuk menunjang gaya hidup.
Untuk mendapatkan solusi, kamu harus menyadari terlebih dahulu bahwa ada sesuatu yang salah yang mengakibatkan kamu terlilit hutang. Selama kamu tidak menyadarinya, hal tersebut akan membuatmu terbiasa berhutang.
2. Menghitung
Jika kamu mempunyai hutang, sebaiknya kamu perlu membuat list dimana saja kamu mempunyai hutang dan mulailah untuk menghitungnya di kertas. Hal ini dibutuhkan guna mengambil langkah selanjutnya.
Baca Juga: Yuk Bangkit dari Keterpurukan dengan 3 Cara Ala Merry Riana
Misalnya berapa hutang pokoknya dan berapa bunganya dengan menghitung juga jumlah pendapatan dan pengeluaran kamu termasuk aset yang kamu miliki saat ini.
3. Mengikhlaskan
Merry Riana juga menjelaskan bahwa ada beberapa solusi yang memang perlu rasa keikhlasan.
Misalnya merelakan rumah untuk dijual atau merelakan mobil karena sudah tidak mampu untuk membayar cicilan. Semua itu harus di ikhlaskan termasuk gaya hidup kamu.
Baca Juga: Merry Riana Ungkap 5 Tanda Bahwa Kamu Orang Kaya
4. Minta bantuan
Kamu juga bisa meminta bantuan orang lain. Meminta bantuan bukan berarti menyuruh orang lain untuk melunasi hutang.
Tetapi meminta bantuanlah dengan konsultan keuangan atau orang-orang yang terlibat dalam hutang tersebut agar lebih mudahkan kamu untuk mendapatkan sistem pembayaran yang mudah.
5. Mengubah kebiasaan
Kamu juga perlu mengubah kebiasaanmu menjadi suatu kebiasaan yang lebih baik dan melihat gaya hidup harus satu level dibawah kempuan.***