Seniman Rusia Torehkan Kaligrafi Perdamaian di Atap Vila Milik Pengusaha Ukraina

- 12 Maret 2022, 12:11 WIB
Seniman Rusia, Pokras Lampas, berkesempatan untuk menorehkan kaligrafi terbesar di Indonesia. Kaligrafi bertemakan perdamaian ini dilukis di atap vila seluas 980 m2 milik pebisnis properti asal Ukraina, Alex Stefan.
Seniman Rusia, Pokras Lampas, berkesempatan untuk menorehkan kaligrafi terbesar di Indonesia. Kaligrafi bertemakan perdamaian ini dilukis di atap vila seluas 980 m2 milik pebisnis properti asal Ukraina, Alex Stefan. /Ashari/ARAHKATA

ARAHKATA - Seniman Rusia, Pokras Lampas, berkesempatan untuk menorehkan kaligrafi terbesar di Indonesia. Kaligrafi bertemakan perdamaian ini dilukis di atap vila seluas 980 m2 milik pebisnis properti asal Ukraina, Alex Stefan.

Karya yang bertajuk “World United” ini dibuat dalam lima bahasa. Rusia, Ukraina, Inggris, Indonesia, dan Tiongkok.

Karya bertemakan perdamaian ini dinilai cocok untuk ditorehkan saat ini, di tengah situasi dunia yang sedang tidak menentu, terutama karena adanya ketegangan militer diantara negara Rusia dan Ukraina.

Baca Juga: Seniman Desak Pemerintah Segera Implementasikan Aturan Tentang Royalti

Bali secara khusus dipilih karena letaknya yang strategis sebagai tempat berkumpul berbagai orang dari mancanegara, mulai dari wisatawan, insan kreatif, dan pebisnis.

Di tengah pandemi yang sedang berlangsung, pengunjung dari mancanegara tetap berupaya dapat mengunjungi Pulau Dewata ini.

“Dimanapun kita berada, perlu diingat bahwa dunia ini satu meskipun kita berasal dari negara dengan budaya yang berbeda-beda" ucap Pokras dalam keterangan pers yang diterima, Jumat, 11 Maret 2022.

Baca Juga: Sandiaga Uno Yakin Vaksinasi Seniman dan Budayawan Bantu Ekonomi Kreatif

"Saya melukis “МИР ЕДИН” (Mir Yedin) yang berarti World United atau Dunia Bersatu dalam lima bahasa agar semua orang yang melihatnya bisa membawa makna dari kata-kata ini ke dalam hati.” tambahnya.

Pokras pun mengaku senang bisa melukis diatas atap properti Alex Villas yang lokasinya strategis, sehingga bisa dilihat dari berbagai sisi.

Sementara itu, pebisnis properti asal Ukraina, Alex Stefan mengatakan, dirinya datang ke Bali dari Ukraina enam tahun lalu.

Baca Juga: Perang Rusia-Ukraina, Indonesia Bersikap Bebas Aktif

Ia menyebut, karya dunia bersatu ini bernafaskan toleransi, persahabatan, dan penghormatan satu sama lain.

"Saya sangat senang karena kami memang membangun vila yang aksitekturnya selaras dengan alam. Akan sangat baik jika dengan karya ini, bangunan kami juga bisa selaras dengan manusia dari berbagai budaya.” ujar Alex.

Alex juga menegaskan bahwa sebagai pebisnis asal Ukraina, dirinya tidak menginginkan perang.

Baca Juga: Konflik Rusia-Ukraina, Pengembang Pokemon Go Ikut Ambil Sikap

“Kami tidak menginginkan perang. Kami ingin membangun masa depan bersama-sama. Kami mau perdamaian di seluruh dunia.” tegasnya.

Pelukisan kaligrafi bertemakan perdamaian ini sangat diapresiasi oleh Yuana Rochma Astuti selaku Direktur Pemasaran Ekonomi Kreatif dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia.

Menurutnya, lukisan ini sangat sarat dengan makna di tengah situasi dunia yang sedang tegang.

Dirinya mengaku bersyukur Bali menjadi tempat yang dipilih untuk melukiskan kaligrafi perdamaian ini, mengingat citra Bali sebagai tempat yang penuh kedamaian.

“Indonesia, dan khususnya Bali, tentu sangat mendukung upaya perdamaian yang saat ini sedang diusahakan berbagai pihak. Karena itu, kami sangat mengapresiasi bentuk seni ini sebagai perwujudan dari keinginan rakyat dari seluruh dunia akan perdamaian.” tutup Yuana.

Baca Juga: Mudah Dikerjakan, Berikut Amalan Saat Malam Nifsyu Sya'ban

Sebelumnya, Pokras Lampas dikenal dengan gayanya yang memadukan seni kaligrafi kuno dan seni graffiti yang didapuknya menjadi sebuah aliran baru bernama “kaligrafuturisme”.

Pokras telah menorehkan karyanya di Gedung tertinggi Roma, di kosmodrom Baikonur di tengah Rusia, dan gedung Red October di Moskow, Rusia.

Dirinya juga telah bekerjasama dengan brand ternama seperti Nike, Mercedes-Benz, Lamborghini, dan lainnya.

Adapun karya “World United” ini digoreskan Pokras Lampas selama dua minggu, yaitu dari 16 Februari – 6 Maret 2022.***

Editor: Agnes Aflianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah