Semua itu bukanlah kesimpulan yang tanpa berdasarkan landasan apa pun, melainkan punya dasar dari hadits Rasulullah dan beberapa pendapat para ulama, di antaranya sebagai berikut:
Imam Abul Hasan Ali bin Muhammad bin Muhammad al-Baghdadi, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Imam al-Mawardi.
Dalam salah satu kitabnya menjelaskan, alasan tersebut karena pada bulan Ramadhan merupakan bulan pembakaran dosa.
Baca Juga: Kreasi Menu Ramadhan: Korean Hotteok Selai Kacang
Dalam riwayat Anas bin Malik, Rasulullah bersabda:
وَقَدْ رَوَى أَنَسُ بْنُ مَالِكٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّه صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: إِنَّمَا سُمِّيَ رَمَضَانُ لِأَنَّهُ يَرْمِضُ الذُّنُوبَ
Artinya, “Dan sungguh, Anas bin Malik telah meriwayatkan, bahwa Rasulullah saw telah berkata: Sesungguhnya, dinamakan Ramadhan karena karena membakar dosa.”
Maksud dari membakar dosa pada hadits di atas, karena dengan beribadah puasa, semua dosa-dosa yang ada dalam diri umat Islam akan hilang.
Puasa tersebut akan menghapus dan menghilangkan semua dosa-dosanya. (Imam al-Mawardi, al-Hawi al-Kabir lil Mawardi, [Beirut, Darul Fikr: 1999], juz III, halaman 854).