Mahalnya harga buah blueberry dan apel era penjajahan maka nanas menjadi pilihan bijaksana saat itu.
Nastar ala Indonesia memiliki bentuk lebih kecil dibanding pie atau kue tar eropa pada umumnya.
Selain dari bahasa Belanda, nama nastar juga diambil dari bahasa Eropa, yaitu nastaart yang berarti kue nanas.
Baca Juga: Sajian Buka Puasa Ramadhan: Kue Bongko Minang Padang
Sementara, dalam bahasa Inggrisnya dinamakan pineapple tarts, atau pineapple nastar roll, yang populer saat merayakan natal atau lebaran.
Keberadaan nastar di Indonesia juga merupakan adaptasi dari pencampuran budaya alias asimilasi Barat dan Tionghoa.
Bagi etnis Tionghoa di Indonesia memiliki falsahah kemakmuran karena pie berisi selai nanas dipercaya makanan dinasti Ming sebagai makanan kaum bangsawan.
Dalam Bahasa Hokian, nastar diartikan sebagai ong lai (buah pir emas) yang berarti 'kemakmuran datang kemari', rezeki, dan keberuntungan datang.
Baca Juga: Hanya 7 Menit! Resep Ramadhan Kue Mug Cokelat Mentega Selai Kacang
Di samping itu, warna emas serta manis dan lembutnya isi nanas melambangkan rezeki yang manis, dan melimpah.