Namun, Kirama menekankan bahwa dalam hal ini, penting untuk melakukan identifikasi lebih lanjut melalui pendekatan ilmiah dan forensik untuk memverifikasi kebenaran dari klaim tersebut.
Dia mengatakan bahwa proses ini tidak boleh dianggap enteng, dan penting untuk menggabungkan analisis spiritual dengan penilaian yang logis dan objektif.
Baca Juga: Hotman Paris: Keluarga Kecewa Polisi Hilangkan Dua DPO Pembunuhan Vina
Presenter juga menanyakan tentang penggunaan ilmu metafisika oleh pihak kepolisian dalam penyelidikan kriminal.
Kirama mengakui bahwa ada upaya di balik layar untuk melibatkan praktisi metafisika dalam beberapa kasus tertentu, tergantung pada kompleksitas dan kebutuhan investigasi.
Selain itu, diskusi juga menyoroti bahwa hanya sebagian kecil dari populasi yang diyakini memiliki kemampuan untuk dimasuki oleh Jin Qorin atau menjadi medium untuk arwah yang ingin berkomunikasi.
Kirama memperkirakan bahwa hanya sekitar 10% dari individu memiliki kemampuan atau kepekaan untuk menunjukkan tanda-tanda kemampuan ini.
Baca Juga: Polisi Tangkap DPO Kasus Vina, Pengakuan Tersangka Pegi Bantah Terlibat
Pembahasan tentang fenomena ini juga mencakup kasus spesifik Vina, di mana keluarga mendukung klaim bahwa suara yang direkam mirip dengan Vina, termasuk kata-kata dan ekspresi yang digunakan.
Kirama menyampaikan bahwa meskipun ada klaim ini, dia hanya bisa mempercayai kebenaran dari klaim tersebut sebesar 55%. Ini menunjukkan kompleksitas dari fenomena ini, di mana klaim spiritual dan kepercayaan pribadi bertemu dengan kebutuhan akan bukti dan verifikasi ilmiah.