Kemudian, ada satu alasan yang bikin terhenyuk. Menurut keterangan Agung, pedagang tanaman di kawasan Jakarta Selatan ini mengatakan alasan kenaikan harga janda bolong karena budaya latah atau gengsi masyarakat, terutama menengah ke atas.
“Ada yang bilang kalau enggak ada janda bolong di rumah itu enggak keren rumahnya. Kalau saya lihat faktor gengsi ini juga kuat,” ungkapnya saat ditemui di tokonya, Rabu (11/11/2020).
Jadi, redaksi dapat menyimpulkan tingginya harga janda bolong disebabkan oleh beberapa faktor, seperti keunikan dari motif bolong dan warna daun hingga memiliki nilai estetika tinggi, permintaan yang tinggi dan kelangkaan tanaman, serta terakhir adalah gengsi.