Meninggalnya Aktor di Film Kamen Rider dan Fenomena Bunuh Diri di Jepang

- 22 November 2020, 13:31 WIB
Gambaran Seppuku dalam tradisi bunuh diri di Jepang, dan tangkapan poster film Kamen Rider OOO /wikipedia
Gambaran Seppuku dalam tradisi bunuh diri di Jepang, dan tangkapan poster film Kamen Rider OOO /wikipedia /Arahkata.com

Baca Juga: Cuplikan : Pemeran The Penthouse Muncul di Running Man Episode 530

Setiap kali seorang Jepang membuat kesalahan fatal, karena malu ia akan
menghukum dirinya sendiri melalui melakukan meditasi dan kemudian melakukan perbaikan diri atau mengundurkan diri dari jabatan bahkan ada yang sampai
melakukan bunuh diri karena rasa malu.

Kebanyakan orang beranggapan bahwa Jepang merupakan negara dengan angka bunuh dirinya paling tinggi di dunia. Banyak istilah bahasa Jepang yang berhubungan dengan bunuh diri seperti harakiri, jibakutai, kamikaze, tokkoutai yang sering kita baca maupun dengar mulai dari film (juga anime), komik sampai dengan media yang lain, mungkin menjadi latar belakang penilaian.

Namun, sebenarnya jumlah orang yang bunuh diri di Jepang bukanlah yang terbanyak di dunia. Jepang menempati peringkat ke 6, yang bukan posisi teratas akan tetapi masuk dalam posisi 10 terburuk di dunia. Memang jika dibandingkan dengan negara-negara maju yang lain seperti Inggris, Amerika, Kanada, Perancis dll, posisi Jepang merupakan posisi yang terburuk.

Kasus bunuh diri di Jepang memang relatif lebih mudah diidentifikasi karena kebanyakan pelaku "biasanya" meninggalkan pesan yang mengisyaratkan baik secara langsung maupun tidak langsung bahwa mereka bunuh diri.

Baca Juga: Kota Bengkulu Diguncang Gempa M5,0 Warga Panik

Walaupun sejarah bunuh diri di Jepang cukup panjang karena tulisan mengenai bunuh diri sudah dapat ditemukan di Kojiki (buku tertua sejarah Jepang), namun bunuh diri terutama dengan cara harakiri atau seppuku (merobek perut) yang dipandang sebagai cara "terhormat" untuk menyatakan kebersihan diri sebenarnya baru mulai populer di era Edo (sekitar tahun 1600).

Tradisi Mengerikan

Harakiri atau bunuh diri sebagai hukuman, mulai populer di masa Kekaisaran Tokugawa pada zaman Edo (1600-1867). Umumnya, motif bunuh diri ketika itu adalah untuk memperlihatkan kesetiaan kepada majikan atau sebagai ungkapan rasa malu karena kekalahan dalam peperangan.

Cara bunuh diri atau harakiri yang umum ketika itu adalah dengan merobek perut atau seppuku. Ritual ini dilakukan dengan dua cara, ichimonji dan jumonji.

Halaman:

Editor: Mohammad Irawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x