Tips Menghindari Kejahatan Siber di Twitter, No.5 Keren!

7 Maret 2022, 07:00 WIB
Ilustrasi hacker yang menipu di OpenSea. /Pixabay

ARAHKATA - Kejahatan siber marak terjadi di banyak platform. Twitter menjadi salah satunya yang sering digunakan oleh oknum untuk melakukan kejahatan dunia maya.

Twitter sebagai media sosial berbasis teks singkat dapat digunakan oleh penjahat siber untuk menipu banyak orang.

Seringkali penjahat di Twitter beranggotakan beberapa orang yang akan berpura-pura menjadi korban dan rekan lainnya berpura-pura sebagai pemilik solusinya. Dapat sebagai bos suatu perusahaan tertentu atau pemilik produk tertentu.

Baca Juga: Empat Cara Menghindari Kejahatan Siber dari Game Berkedok Gratisan

Meskipun panduan keamanan dan sistem keamanan Twitter telah ditingkatkan, masih banyak korban yang terkena kejahatan siber.

Melansir Kaspersky, Senin, 7 Maret 2022, terdapat lima cara yang dapat diterapkan untuk menghindari kejahatan siber di Twitter.

Berikut tips yang dapat dilakukan untuk menghindari kejahatan siber:

Baca Juga: Samsung Diretas, 190GB Data Bocor ke Publik

1. Periksa ejaan nama

Merek seringkali tidak menyukai peniruan identitas, sehingga biasanya mereka akan melaporkan akun palsu yang meniru mereka.

Peniruan terhadap suatu akun biasanya terlihat sama persis dengan akun aslinya.

Suatu akun resmi biasanya tidak menghubungi client secara langsung dari akun merek mereka.

Maka, perlu diwaspadai sekiranya ada merek tertentu yang langsung menghubungi secara personal via direct message (DM) atau perangkat lainnya.

Baca Juga: Apa Benar Twitter Akan Luncurkan Fitur Podcast?

2. Pastikan tanda verifikasi

Akun resmi di Twitter memiliki tanda verifikasi, yaitu tanda centang biru. Akun resmi dengan merek besar biasanya memiliki tanda tersebut.

Jika suatu akun tidak memiliki tanda verifikasi, dapat dimungkinkan akun tersebut scam.

Lebih baik mewaspadai dan mencari informasi lebih dahulu akan otentisitas akun tersebut.

3. Jangan memberikan informasi apapun

Jangan berikan informasi apapun melalui DM atau media lain, terutama informasi seputar akun Twitter seperti email yang digunakan hingga password.

Baca Juga: WhatsApp Kembangkan Fitur Terbaru, Bisa Gabungkan Group?

Juga informasi berkaitan lainnya meliputi alamat, tanggal lahir atau hal-hal yang disenangi sebagai hobi dan informasi personal lainnya.

4. Jangan mengisi formulir apapun

Jika terdapat permintaan mengisi formulir tertentu untuk dukungan layanan suatu merek, sebaiknya dihindari.

Terlebih, merek tersebut menggunakan fasilitas pihak ketiga seperti GForm atau Jotform dan fasilitas lainnya.

Layanan resmi tidak akan memanfaatkan pihak ketiga untuk memenuhi keperluan layanannya kepada client.

Baca Juga: Snapchat Matikan Fitur 'Heatmap' Bagi Warga Ukraina, Kenapa?

5. Gunakan fasilitas keamanan tambahan

Fasilitas tertentu dapat mendeteksi phising, meskipun solusi keamanan kemungkinan besar tidak dapat membedakan scammer dan merek tertentu di Twitter.

Solusi ini dapat mengingatkan pengguna jika terdapat scammer yang memikat ke beberapa situs phising.

Situs phising biasanya akan terdeteksi dan dapat dilakukan block karena situs tersebut tidak resmi. Jika terdapat peringatan suatu situs potensi berbahaya, lebih baik dihindari.***

Editor: Agnes Aflianto

Tags

Terkini

Terpopuler