Akhirnya Peretas Lapsus Tertangkap, Polisi Inggris Lakukan Ini

2 April 2022, 20:20 WIB
Serangan peretasan terjadi pada laman Kementerian Kesehatan Brazil, hal itu menyebabkan lumpuhnya sistem pelayanan kesehatan. /Pixabay/B_A

 

ARAHKATA - Sebelumnya Lapsus$ telah melakukan peretasan pada perusahan raksasa teknologi seperti Microsoft, Okta, Ubisoft dan NVIDIA.

Kini, kepolisian setempat telah menangkap terduga anggota kelompok peretasan Lapsus$ sebanyak tujuh orang pada minggu lalu.

Selain itu, Polisi London telah mendakwa dua remaja, berusia 16 dan 17 tahun terkait kelompok Lapsus$ dan berbagai kejahatan komputer lainnya.

Baca Juga: Google Berlaku Tidak Adil pada Pembayaran Pesaing, Antimonopoli India Bereaksi

"Kedua remaja itu telah didakwa dengan: tiga tuduhan akses tidak sah ke komputer dengan maksud untuk merusak keandalan data; satu tuduhan penipuan dengan representasi palsu dan satu tuduhan akses tidak sah ke komputer dengan maksud untuk menghalangi akses ke data," kata Polisi Kota London saat rilis berita dalam Engadget dikutip ARAHKATA, Sabtu 2 April 2022.

"Anak berusia 16 tahun itu juga didakwa dengan satu tuduhan menyebabkan komputer menjalankan fungsi untuk mengamankan akses tidak sah ke suatu program. Mereka berdua akan muncul di Pengadilan Magistrat Highbury Corner pagi ini (1 April)," imbuhnya.

Lapsus$ mengklaim telah mengunduh 37GB source code milik Microsoft untuk produk-produk utama seperti Bing dan Cortana, termasuk aplikasi seluler.

Baca Juga: Berapa Umur HP Saya? Simak 4 Cara Berikut untuk Mengetahuinya

Mereka juga dilaporkan mengkompromikan sistem keamanan perusahaan MFA Okta.

Memaksa perusahaan melakukan pengakuan palsu bahwa mereka melakukan kesalahan dalam cara menangani serangan peretasan.

Salah satu remaja yang ditangkap dilaporkan merupakan seorang penduduk Oxford berusia 16 tahun yang dikenal sebagai 'Breachbase' atau 'White.'

Baca Juga: Gampang Banget! Simak Cara Membuat kode QR WiFi di iOS

Diduga 'Breachbase' atau 'White' telah menghasilkan setara dengan 14 juta dolar AS (Rp201 miliar) dalam bentuk Bitcoin.

Polisi London belum menetapkan tersangka, namun, hingga berita ini diterbitkan polisi setempat melarang pemberitaan terkait identitas terduga.***

Editor: Wijaya Kusnaryanto

Sumber: Engadget

Tags

Terkini

Terpopuler