Usai Bobol Aset Kripto, Hacker Kembalikan Lagi Rp3,71 Triliun

- 12 Agustus 2021, 23:03 WIB
Ilustrasi mata uang kripto, prediksi aset kripto yang akan naik untuk tahun 2021
Ilustrasi mata uang kripto, prediksi aset kripto yang akan naik untuk tahun 2021 /Pixabay/ WorldSpectrum

Setiap koin digital memiliki blockchain sendiri dan mereka berbeda satu sama lain. Poly Network mengklaim dapat membuat berbagai blockchain ini bekerja satu sama lain.

Baca Juga: Apple Lakukan Pengawasan Tambahan pada iCloud

Sementara, Poly Network adalah platform keuangan terdesentralisasi. DeFi adalah istilah luas yang mencakup aplikasi keuangan berdasarkan teknologi blockchain yang terlihat memotong perantara seperti broker dan bursa. Oleh karena itu, ini disebut terdesentralisasi.

"Jumlah uang yang Anda retas adalah yang terbesar dalam sejarah defi," kata Poly Network dalam unggahannya di Twitter.

"Kami akan mengambil tindakan hukum dan kami mendesak para peretas untuk mengembalikan aset," Poly Network dalam cuitan lain.

Baca Juga: Masuk Mal Harus Sudah Divaksin, Ganjar: Bukan Tidak Mau!

Perkembangan terbaru dilaporkan, peretas telah mengembalikan lebih dari USD 4,8 juta ke Jaringan Poly pada Rabu pagi. Kemudian pada pukul 11:00 waktu setempat, sekitar USD 258 juta atau sekitar Rp 3,71 triliun telah kembali dikirim.

"Saya pikir ini menunjukkan bahwa bahkan jika Anda dapat mencuri aset kripto, mencucinya dan menguangkannya sangat sulit, karena transparansi blockchain dan penggunaan analitik blockchain,” ujar Kepala Ilmuwan perusahaan analitik blockchain Elliptic, Tom Robinson.

Para peneliti di perusahaan keamanan SlowMist mengatakan total kripto senilai lebih dari USD 610 juta atau sekitar Rp 8,77 triliun telah ditransfer ke tiga alamat berbeda.

Baca Juga: Ketahui Apa Itu Skoliosis dan Cara Pencegahannya!

Halaman:

Editor: Agnes Aflianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah