Sekitar USD 33 juta atau sekira Rp 474,64 miliar Tether yang merupakan bagian dari pencurian telah dibekukan, menurut penerbit stablecoin.
"Peneliti kami telah memahami kotak surat penyerang, IP, dan sidik jari perangkat. Serta melacak kemungkinan petunjuk identitas yang terkait dengan penyerang Poly Network," kata SlowMist.
Para peneliti perusahaan itu menyimpulkan, pencurian tersebut kemungkinan merupakan serangan yang telah lama direncanakan, terorganisir dan siap. Di mana DeFi telah menjadi target utama serangan.***