Peneliti Temukan Malware Jenis Baru di Ukraina

- 15 Maret 2022, 23:00 WIB
Ilustrasi malware di jaringan komputer/The Verge
Ilustrasi malware di jaringan komputer/The Verge /The Verge


ARAHKATA - Peneliti menemukan malware perusak jenis baru yang dapat merusak komputer di Ukraina.

Menjadikan malware ini jenis penghapus ketiga yang menyerang sistem Ukraina sejak invasi Rusia.

Malware yang dijuluki CaddyWiper ditemukan para peneliti di perusahaan keamanan siber yang berbasis di Slovakia, ESET.

Baca Juga: Dampak Invasi ke Ukraina, Sony Pictures Entertainment Hentikan Operasi di Rusia

Dilansir Arahkata pada Selasa 15 Maret 2022, malware jenis ini dapat menghapus data pengguna dan informasi partisi dari setiap drive yang terpasang pada mesin yang telah disusupi.

"Kami tahu bahwa jika wiper berfungsi, itu akan efektif membuat sistem tidak berguna," kata Jean-Ian Boutin selaku Kepala Penelitian Ancaman di ESET.

"Namun, tidak jelas pada titik ini apa dampak keseluruhan dari serangan yang terjadi," lanjutnya.

Baca Juga: iPhone SE 5G Diprediksi Dapat Menguasai Pasar Asia

Sejauh ini jumlah kasus yang diakibatkan virus ini tampaknya kecil dan penelitian ESET telah mengamati satu organisasi yang menjadi sasaran CaddyWiper.

Penelitian ESET sebelumnya telah menemukan dua jenis malware wiper yang menargetkan komputer di Ukraina.

Jenis pertama diberi label HermeticWiper ditemukan pada 23 Februari. Satu hari sebelum Rusia menginvasi Ukraina.

Baca Juga: YouTube Luncurkan Fitur Transkrip, Bisa Kutip Quote Keren Sambil Nonton

Jenis kedua diberi nama IsaacWIper yang dikerahkan untuk menyerang Ukraina pada 24 Februari.

Peretas Pro-Rusia telah menggunakan malware untuk menghancurkan data sistem komputer Ukraina.

Peretas lainnya mendukung Ukraina dengan membocorkan data dari bisnis Rusia dan lembaga pemerintah sebagai taktit menyerang.

Baca Juga: Akun Kedubes Rusia di London Tuduh Korban Ibu Hamil Aktor, Twitter Tindak Tegas!

Sejauh ini perang siber dinilai gagal dalam konflik Rusia-Ukraina. Badan Keamanan Siber dan Infrastruktur (CISA) AS memperingatkan bahwa serangan siber yang lebih besar masih akan terjadi.

CISA juga mengingatkan bahwa mereka dapat dipengaruhi oleh jenis malware destruktif yang sama yang digunakan di Ukraina.***

Editor: Wijaya Kusnaryanto

Sumber: The Verge


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah