Proyek Sains Global Hubungkan Android dengan Satelit, Ini Fungsinya!

- 28 Maret 2022, 23:09 WIB
Ilustrasi satelit yang dihubungkan dengan Android untuk meningkatkan prakiraan cuaca yang lebih akurat.
Ilustrasi satelit yang dihubungkan dengan Android untuk meningkatkan prakiraan cuaca yang lebih akurat. /Pixabay

ARAHKATA - Mengumpulkan data satelit untuk penelitian adalah upaya kelompok pengembang aplikasi ini untuk pengguna Android, Camaliot.

Camaliot adalah kampanye yang didanai oleh European Space Agency.

Proyek pertama Camaliot berfokus pada pemilik smartphone di seluruh dunia sebagai bagian dari proyek yang dapat membantu meningkatkan prakiraan cuaca dengan menggunakan penerima GPS ponsel milik pengguna.

Baca Juga: Fitur Baru! Instagram Segera Izinkan Pengguna Tanggapi Story dengan...

Aplikasi Camaliot berfungsi pada perangkat yang menjalankan Android versi 7.0 atau lebih yang mendukung navigasi satelit.

Cara kerja navigasi satelit yaitu telepon atau penerima lainnya mencari sinyal dari jaringan satelit yang mempertahankan orbit tetap.

Satelit akan mengirim pesan pada pengguna dengan waktu dan lokasi yang sesuai.

Baca Juga: Mudah! Sekarang Iklan 3D Dapat Tampil di Metaverse

Setelah diterima, telepon mencatat berapa lama setiap pesan tiba, kemudian menggunakan data itu untuk mencari tahu di mana pengguna smartphone berada.

Para peneliti berpikir bahwa mereka dapat menggunakan sinyal satelit untuk mendapatkan lebih banyak informasi tentang atmosfer.

Misalnya, jumlah uap air di atmosfer dapat mempengaruhi bagaimana sinyal satelit bergerak di udara ke sebuah seperti telepon.

Baca Juga: Perusahaan Brasil Katakan NFT dapat Selamatkan Amazon!

Dilansir dari The Verge dikutip oleh ARAHKATA pada Senin 28 Maret 2022, aplikasi ini dapat mengumpulkan informasi untuk melacak kekuatan sinyal, jarak antara satelit dan telepon yang digunakan, serta fase pembawa satelit.

Dengan data yang dikumpulkan dari seluruh dunia, para peneliti secara teoritis dapat menggabungkannya dengan pembacaan cuaca yang ada untuk mengukur tren uap air jangka panjang.

Peneliti berharap dapat menggunakan data tersebut untuk menginformasikan model prakiraan cuaca.

Baca Juga: Elon Musk Usulkan Buat Platform Media Sosial Baru, Ini Alasannya!

Peneliti juga dapat melacak perubahan di ionosfer Bumi. Membuat prakiraan ionosfer yang lebih baik dapat menjadi relevan dalam melacak cuaca luar angkasa.

Prakiraan tersebut pada akhirnya dapat membuat Sistem Satelit Navigasi Global (GNSS) jadi lebih akurat dengan memperhitungkan peristiwa seperti badai geomagnetik.

“Kami mengambil inspirasi dari inisiatif SETI@Home yang terkenal, di mana laptop rumahan membantu mencari tanda-tanda kehidupan di luar bumi.” Vicente Navarro, seorang insinyur navigasi ESA dalam The Verge dikutip ARAHKATA.

Baca Juga: Autentikasi Dua Faktor, Tingkatkan Keamananan Akun dan Hindari Peretasan

Navarro mengatakan bahwa "diperlukan kombinasi penerima smartphone dual-band Galileo dan dukungan Android untuk perekaman data GNSS mentah."

Sehingga dapat bekerja sama untuk meningkatkan kemungkinan berapa banyak data yang berhasil dikumpulkan hanya dari orang yang menggunakan smartphone mereka.

Selain proyek SETI yang terkenal dan upaya serupa seperti Folding@Home, metode lain juga telah dikembangkan.

Baca Juga: Duh! Spotify Tutup Layanan Premium di Rusia

Seperti NASA yang meminta publik menggunakan ponsel untuk mengambil foto awan atau pohon, dan aplikasi sains seperti iNaturalist yang mendokumentasikan perilaku hewan selama gerhana matahar atau melacak hewan yang jenisnya berbeda.***

Editor: Wijaya Kusnaryanto

Sumber: The Verge


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x