Network
ARAHKATA – Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Menkominfo RI), Johnny G. Plate melakukan Pengadaan SMF SATRIA-1. Proses saat ini masuki tahap pemenuhan pembiayaan proyek di Istana Negara, Jakarta pada, 26 Februari 2021.
Dari keterangan tertulis Kementerian Komunikasi dan Informatika, dalam pengadaan SMF-SATRIA-1 sekaligus meluncurkan Program Konektivitas Digital 2021 dan Prangko Seri Gerakan Vaksinasi Nasional Covid-19.
Menurut Menkominfo Johnny G. Plate bahwa pegadaan Satelit Multifungsi Satelit Indonesia Raya (SATRIA-1) merupakan salah satu bagian terpenting dalam Program Konektivitas Digital 2021.
Baca Juga: Kominfo Libatkan Masyarakat dalam Kajian UU ITE
“Satelit Multifungsi SATRIA-1 yang dilakukan melalui skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) telah memasuki tahap pemenuhan pembiayaan proyek,” ujarnya.
Pemerintah melakukan proyek kerja sama dengan beberapa KPBU diantaranya PT Satelit Nusantara Tiga (SNT) itu menggunakan teknologi High Throughput Satellite (HTS) produksi Thales Alenia Space (TAS) dari Prancis, dengan rocket launcher produksi Space-X yaitu Falcon 9-5500 dari Amerika Serikat.
“Capital expenditure proyek ini sebesar 545 juta Dollar Amerika Serikat (AS), atau setara dengan Rp7,68 triliun,” ucapnya Menkominfo Johnny.
Adapun nilai dari proyek tersebut terdiri dari porsi ekuitas sebesar 114 juta dolar AS atau setara dengan Rp1,61 triliun, dan porsi pinjaman sebesar USD 431 juta atau setara dengan Rp6,07 triliun.
“Pinjaman ini didanai oleh sindikasi BPI France (Bank Kredit Ekspor Perancis) dan didukung oleh Banco Santander, HSBC Continental Europe, dan The Korea Development Bank (KDB). Porsi pinjaman komersial didanai oleh KDB dan bersama dengan Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB),” jelas Menteri Johnny.
Baca Juga: Kominfo Resmi Memblokir Situs TikTok Cash
Menteri Kominfo menegaskan penandatangan dokumen pembiayaan atas proyek Satelit SATRIA-1 telah dilakukan pada tanggal 24 Februari 2021.
“Dengan tersedianya pembiayaan (financial closing) atas Satelit SATRIA-1, ini juga memberikan gambaran akan kepercayaan institusi keuangan global kepada pemerintah dan iklim investasi di Indonesia,” ujarnya.***
