Seperti Dialami Keluarga Halilintar, Ini 4 Cara Hacker Meretas Akun!

- 16 April 2021, 19:31 WIB
Ilustrasi Hacker.
Ilustrasi Hacker. /Gerd Altmann/ Pixabay

ARAHKATA - Atta Halilintar tengah kesal karena channel YouTube keluarga dan adiknya diretas. Pelakunya berasal dari Rusia.

Atta Halilintar mengetahui hal tersebut karena video yang diunggah pelaku di akun YouTube keluarganya. Dia memberitahukan kepada netizen, meminta tolong kepada mereka agar melaporkan kejadian ini di YouTube.

Selain munculnya konten dari hacker, apalagi bentuk peretasan yang biasa terjadi?

Baca Juga: Klarifikasi Lucinta Luna Soal Berenang Bareng Lumba-lumba

Melansir dari situs resmi Google, konten yang diretas adalah konten apa pun yang diletakkan di situs Anda tanpa izin dari Anda karena kerentanan pada keamanan situs.

Guna melindungi pengguna serta memelihara integritas hasil penelusuran kami, Google mencoba sebaik mungkin agar konten yang diretas tidak ditampilkan dalam hasil penelusuran kami.

Konten yang diretas memberikan hasil penelusuran yang buruk pada pengguna kami dan berpotensi memasang konten berbahaya pada komputer mereka.

Sebaiknya jaga keamanan situs Anda dan bersihkan konten yang diretas saat Anda menemukannya.

Baca Juga: Susi Pudjiastuti Kecam Lucinta Luna, Kenapa?

Beberapa contoh peretasan meliputi:

1. Konten yang diinjeksi

Saat peretas mendapatkan akses ke situs Anda, mereka dapat mencoba memasukkan konten berbahaya ke halaman yang sudah ada di situs Anda. Sering kali bentuknya adalah JavaScript berbahaya yang dimasukkan langsung ke dalam situs atau iframe.

2. Konten yang ditambahkan

Karena kurangnya keamanan, terkadang peretas dapat menambahkan halaman baru ke situs Anda yang berisi konten spam atau berbahaya. Halaman ini sering kali ditujukan untuk memanipulasi mesin telusur.

Baca Juga: Lagi! Artis Sinetron Ditangkap Polisi Terkait Narkoba

Halaman Anda yang sudah ada mungkin tidak menunjukkan tanda-tanda peretasan, tetapi halaman yang baru saja dibuat ini dapat membahayakan pengunjung situs atau performa Anda di hasil penelusuran.

3. Konten tersembunyi

Peretas mungkin juga mencoba sedikit memanipulasi halaman yang sudah ada di situs Anda.

Tujuannya adalah menambahkan konten ke situs Anda yang dapat dilihat oleh mesin telusur tetapi lebih sulit ditemukan oleh Anda atau pengguna.

Hal ini dapat mencakup penambahan link atau teks tersembunyi ke halaman menggunakan CSS atau HTML, atau dapat berupa perubahan yang lebih rumit seperti penyelubungan.

Baca Juga: Industri Periklanan Berjamaah Putus Kontrak Seo Ye Ji

4. Pengalihan

Peretas dapat memasukkan kode berbahaya ke situs Anda, yang akan mengalihkan beberapa pengguna ke halaman yang berbahaya atau berisi spam.

Jenis pengalihan terkadang bergantung pada perujuk, agen pengguna, atau perangkat. Misalnya, mengklik URL di hasil penelusuran Google dapat mengalihkan Anda ke halaman yang mencurigakan, tetapi tidak akan ada pengalihan saat Anda membuka URL yang sama langsung dari browser.***

Editor: Agnes Aflianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah