Untuk itu, sebagai bagian dari implementasi kebijakan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, Kementerian Komunikasi dan Informatika menyelenggarakan berbagai program dan kegiatan yang mengedepankan pengembangan dan peningkatan kualitas dan ketrampilan sumber daya manusia Indonesia, salahsatunya pelatihan jurnalis untuk mahasiswa Papua.
Jurnalis adalah tonggak demokrasi, bahkan adalah poros yang menjaga keseimbangan penyelenggara negara lainnya, yaitu eksekutif, yudikatif, dan legislatif.
Baca Juga: Tiga Warga Negara Uzbekistan Serang Petugas Imigrasi Jakarta Utara
Ketua GMKI Cabang Biak, Imanuel Pieth Runaweri, yang hadir mengikuti pembukaan tersebut, mengapresiasi IJPN yang telah menjalankan kegiatan workshop jurnalistik di Kabupaten Biak Numfor dan Supiori.
"Kita patut bersyukur dan berterima kasih, karena Kementerian Kominfo melalui IJPN memilih Biak Numfor sebagai tempat pelaksanaan kegiatan Workshop Jurnalistik" ujar Imanuel Runaweri.
Ketua Umum Pengurus Pusat IJPN, Roberthus Yewen mengatakan, workshop jurnalistik bagi mahasiswa sangat penting, karena selain untuk peningkatan kompetensi jurnalistik, mahasiswa juga dituntut untuk lebih banyak menulis tentang kehidupan orang Papua.
Baca Juga: KPK Sita Uang Tunai dalam OTT Pejabat DJKA di Semarang
“Terutama bagaimana mereka mengangkat pena untuk bisa menulis tentang kedamaian dan solidaritas tetapi juga budaya orang Papua,” ujar Yewen.
Menurutnya potensi wisata dan budaya orang Papua yang begitu luar biasa jarang sekali ditulis atau dipublikasikan melalui media massa dan media sosial.
“Pelatihan – pelatihan seperti ini sangat penting, sangat berguna bagi generasi muda Papua, karena selain untuk peningkatan kompetensi jurnalistik, mahasiswa juga dituntut untuk lebih banyak menulis tentang kehidupan orang Papua itu sendiri,” jelasnya.