Yuk Kenalan dengan Sistem Blended Learning!

- 16 Juli 2021, 22:45 WIB
Ilustrasi belajar mengajar
Ilustrasi belajar mengajar /Pixabay

ARAHKATA - Masa pandemi COVID-19 yang melanda negeri ini menyasar segala aspek kehidupan tak terkecuali dunia pendidikan. Sistem belajar mengajar dipaksa beradaptasi dengan kondisi yang carut marut terimbas dampak pandemi.

Berbagai upaya dilakukan agar program edukasi tetap berjalan. Pemerintah telah menetapkan sistem belajar dalam jaringan (daring) atau online.

Tetapi hal ini bukan tanpa masalah. Kejenuhan, hingga kacaunya pola belajar yang dialami peserta didik membuat sejumlah lembaga pendidikan berpikir keras.

Baca Juga: PPKM Darurat Diperpanjang Hingga Akhir Juli

Salah satunya adalah Sekolah Murid Merdeka (SMM) yang melakukan inovasi hingga memunculkan sistem pembelajaran blended learning.

Sistem blended learning yaitu bukan berarti para siswa hanya belajar secara online saja, melainkan dipadukan dengan tatap muka.

Sistem tersebut juga memberikan kualitas kurikulum terbaik mulai dari pendidikan terbaik, akses pembelajaran yang fleksibel dan biaya yang terjangkau.

Baca Juga: Jokowi Batalkan Vaksinasi COVID-19 Berbayar

SMM akan menginisiasi pembukaan lokasi pembelajaran luar jaringan (offline) di delapan Kota pada tahun ajaran 2021.

Delapan Kota tersebut diantaranya Jakarta Selatan, Tangerang Selatan, Depok, Bogor, Bekasi, Bandung, Semarang, dan Surabaya.

"Kami membuka periode pendaftaran sampai 21 Juli untuk semua tingkatan mulai dari PAUD hingga SMA kelas 12. Namun masyarakat tetap bisa mengikuti pendaftaran dan ikut kelas setelah tanggal 21 Juli," kata Kepala Sekolah Murid Merdeka (SMM), Laksmi Mayesti dalam siaran persnya Jumat 16 Juli 2021.

Baca Juga: Tindakan Arogan Oknum Satpol PP Kabupaten Gowa Menuai Protes

Di masa pandemi ini, lanjutnya, banyak yang menawarkan pembelajaran dengan menggunakan teknologi sebagai media ajar, tetapi tidak banyak yang mengintegrasikan antara teknologi dengan pedagogi atau metode ajar yang baik.

Dijelaskan pula, setiap pengajar di SMM didorong untuk selalu mengembangkan kreativitasnya agar anak-anak atau peserta didik dapat berinteraksi secara terbuka baik kepada guru maupun teman-temannya.

"Sehingga orang tua bisa mengetahui perkembangan anaknya dengan terlibat secara langsung tanpa harus merasa terbebani, karena seolah-olah sistem pembelajaran daring cenderung hanya memberatkan orang tua dan anak-anak," ujar Laksmi.

Baca Juga: Dapat Izin BPOM, Vaksin Pfizer Siap Beredar

Mella, salah satu orang tua siswa SMM, mengakui metode blended learning dan fleksibilitas yang diterapkan sekolah cukup membantu anaknya dalam mengembangkan passion skill-nya yang lain yaitu coding.

Di samping itu, fleksibilitas dari SMM juga membuat anaknya mampu memiliki life skill untuk bertanggung jawab atas jam belajar yang dipilih.***

Editor: Tia Martiana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah