ARAHKATA - Melihat anak memukul orang lain bisa membuat orang tua panik dan frustrasi.
Tapi, jangan khawatir, perilaku ini cukup umum terjadi pada anak-anak, terutama balita.
Memahami alasan di balik kebiasaan memukul dan menerapkan strategi yang tepat dapat membantu anak belajar mengekspresikan diri dengan lebih baik.
Baca Juga: Petualangan Rasa, Mencicipi Beragam Sambal Khas Nusantara
Alasan di Balik Kebiasaan Memukul:
- Kurangnya keterampilan komunikasi
Balita masih belajar cara berkomunikasi secara verbal, sehingga mereka menggunakan tindakan fisik untuk mengekspresikan perasaan seperti frustrasi, marah, atau ingin mendapatkan perhatian.
- Meniru Perilaku Orang Dewasa
Anak-anak belajar dari contoh, termasuk dari orang tua. Jika anak melihat orang dewasa memukul atau bertindak kasar, mereka mungkin meniru perilaku tersebut.
- Mencari sensasi
Bagi beberapa anak, memukul adalah cara untuk merasakan sensasi fisik dan mendapatkan reaksi dari orang lain.
Baca Juga: Yuk, Sulap Sayuran Menjadi Hidangan Super Lezat dan Disukai Anak-Anak!
- Masalah sensorik
Anak dengan masalah sensorik mungkin merasa kewalahan oleh stimulasi di sekitar mereka dan menggunakan memukul sebagai cara untuk mengatasi rasa frustrasi.
Cara mengatasi anak yang mempunyai kebiasaan memukul, disarankan oleh ahli parenting sebagai berikut:
1. Tetap tenang
Saat anak memukul, penting bagi orang tua untuk tetap tenang dan tidak membalas dengan kekerasan. Hal ini dapat memperburuk situasi dan membuat anak takut.
2. Alihkan perhatian
Ajak anak ke tempat lain atau berikan mainan untuk mengalihkan perhatiannya dari situasi yang membuatnya ingin memukul.
Baca Juga: Prabowo Balas Kritikan soal Food Estate, Sindir Otak Pintar tapi Hati Busuk
3. Ajarkan cara berkomunikasi yang lebih baik
Bantu anak belajar cara mengekspresikan perasaannya dengan kata-kata atau gambar.
4. Berikan konsekuensi yang konsisten
Tetapkan aturan yang jelas tentang memukul dan berikan konsekuensi yang konsisten jika anak melanggar aturan.
5. Berikan pujian
Berikan pujian kepada anak ketika dia berhasil mengendalikan diri dan tidak memukul.
Baca Juga: DKPP Jatuhkan Sanksi KPU Langgar Kode Etik Pemilu Hancurkan Kepercayaan Publik
6. Ajari anak tentang empati
Bantu anak memahami bagaimana perasaannya dan bagaimana perasaannya terhadap orang lain.
7. Berikan contoh yang baik
Hindari memukul atau bertindak kasar di depan anak.
8. Buatlah lingkungan yang aman
Jauhkan benda-benda yang dapat digunakan anak untuk memukul dari jangkauannya.
Baca Juga: Stop Gadget Fokus Perhatian Saat Mengasuh Anak!
9. Bersabarlah
Mengubah perilaku membutuhkan waktu dan kesabaran.
10. Cari bantuan profesional
Jika Anda merasa kesulitan mengatasi kebiasaan memukul anak, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional dari psikolog anak.
Dengan memahami alasan di balik kebiasaan memukul dan menerapkan strategi yang tepat, orang tua dapat membantu anak belajar mengekspresikan diri dengan lebih baik dan mengembangkan hubungan yang positif dengan orang lain.***