Menparekraf Dorong Inovasi Pengrajin Ulos Dairi Sumut

22 Februari 2021, 18:59 WIB
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno resmikan kampung Ulos, Jumat 19 Februari 2021 /Kemenparekraf/

ARAHKATA – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) sekaligus Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mendorong para pengrajin ulos untuk berinovasi dalam meningkatkan produksi.

Hal tersebut disampaikan Sandiaga Uno pada saat meresmikan Kampung Ulos di Desa Silalahi, Silahisabungan, Dairi, Sumatera Utara pada, 19 Februari 2021.

"Saya senang sekali dapat melihat langsung dan ini kebanggaan kita semua, bahwa Tuhan YME telah memberikan berkah kepada masyarakat berupa keahlian untuk membuat ulos. Ini adalah keahlian yang harus kita kemas untuk dapat memberikan kemaslahatan dan kesejahteraan bagi masyarakat,” ujarnya.

Baca Juga: Sepasang Kekasih Ini Kompak Curi Motor

Ulos yang diharapkan bisa dijadikan sebagai produk kreatif dan dapat membuka lapangan kerja untuk masyarakat membuat Sandi mencanangkan program One Village One Creative Product atau satu desa satu produk kreatif guna untuk menjadi daya tarik juga buat para wisatawan ke Danau Toba ini khususnya Kabupaten Dairi.

“Kita harus mencari Inovasi dan kreativitas apa yang dibutuhkan sehingga dapat meningkatkan hasil produksi, paling tidak 50 persen sehingga pendapatan meningkat. Serta mendorong program one village one creative produk,” ungkapnya.

Pada kesempatan yang sama, Bupati Dairi Eddy Keleng Ate Berutu, menjelaskan kampung ulos ini terdiri dari lima desa yang memiliki 400 pengrajin ulos yang bekerja setiap harinya menenun kain.

Baca Juga: Bentuk Desa Tangguh, Bupati ASA: Bukti Nyata Kurangi Resiko Bencana

"Semula masyarakat menenun untuk ulos adat dimana ulos tersebut banyak dipesan oleh masyarakat di kabupaten lain seperti Simalungun, Karo, dan lainnya termasuk ulos Pakpak dan ulos Toba. Namun dari waktu ke waktu belum bisa membawa kesejahteraan yang tinggi bagi para penenun," ucap Eddy.

Ulos yang awalnya haya untuk pemakaian saat upacara adat, akhirnya para penenun bisa membuat ulos dalam semua kesempatan dengan langkah Pemerintah Kabupaten Dairi melakukan diversifikasi.

"Langkahnya dengan cara mencari benang-benang yang lebih halus dan lebih stylish agar dapat diproduksi menjadi produk yang lebih fashionable," kata Eddy.

Dalam pewarnaan benang untuk ulos tersebut menggunakan bahan alami seperti tanaman-tanaman endemik agar Danau Toba tetap lesatari.

"Kami ingin masuk kepada pasar negara-negara yang sangat peduli kepada pelestarian lingkungan. Kami juga ingin memastikan Danau Toba tetap tinggi airnya dan tanaman tetap terjaga, karena selama ini pengrajin memanfaatkan pewarna alam dari tanaman yang berada di sekitar Danau Toba," pungkas Eddy.***

Editor: Agnes Aflianto

Tags

Terkini

Terpopuler