Hadirkan Petinggi PWI Adakan UKW, PRMN Komitmen Tingkatkan Kualitas Jurnalisme

8 Maret 2021, 22:42 WIB
Ketua Komisi Kompetensi PWI Pusat Kamsul Hasan (berbatik) memberikan asistensi penyusunan modul UKW Lembaga Uji Kompetensi Wartawan Pikiran Rakyat Media Network /Dok. PRMN

ARAHKATA – Industri media belakangan seakan mendapat tekanan besar di tengah maraknya hiruk pikuk informasi dalam media sosial yang di luar dugaan cukup berpengaruh terhadap pola literasi masyarakat.

Media arus utama secara tidak langsung bertanggung jawab moral memperbaiki pandangan masyarakat dalam menangkap informasi yang beredar liar di jejaring sosial dengan seluruh dampak yang dihasilkan.

Tugas berat tersebut mutlak tertanggung pada pundak seorang wartawan yang berhadapan langsung dengan masyarakat baik dalam tugas maupun melalui karya yang dihasilkan.

Baca Juga: Kemenag Larang Jilbab dan Penggunaan Bahasa Arab?

Di sini seorang wartawan dituntut dapat berpikir dengan spektrum luas dan juga kompetensi mumpuni agar dapat memberikan pandangan positif kepada masyarakat dalam mencerna informasi.

Ada tahapan untuk seseorang menjadi wartawan yang memiliki visi jauh ke depan sehingga bisa menghasilkan karya-karya yang menginspirasi orang banyak.

Melalui Uji Kompetensi Wartawan (UKW), seseorang diuji tentang bagaimana menjadi jurnalis atau reporter yang baik dan dapat membaca situasi dalam interaksi sosial di masyarakat.

Pikiran Rakyat, sebagai media massa arus utama menunjukkan komitmennya dalam menjaga kredibilitas dan kapabilitas seluruh wartawan yang berada dalam naungan Pikiran Rakyat Media Network (PRMN).

Baca Juga: PSBB di DKI Jakarta Berakhir Hari Ini, Apakah Diperpanjang?

Upaya PRMN dalam meningkatkan kualitas dan mutu profesi jurnalis dilakukan dengan mengadakan pelatihan untuk calon penguji kepada sekitar 20 wartawan dengan kompetensi utama yang diharapkan menjadi calon penguji (Training of Trainers/TOT) UKW Lembaga Uji Pikiran Rakyat.

Lembaga Uji Kompetensi Wartawan Pikiran Rakyat mengundang Ketua Komisi Kompetensi Persatuan  Wartawan Indonesia (PWI) Pusat Drs Kamsul Hasan, SH, MH untuk menyusun modul Uji Kompetensi Wartawan di lingkungan PRMN, Senin 8 Maret 2021.

Penyusunan modul dilakukan di Aula Pikiran Rakyat, Jalan Asia Afrika 77 Kota Bandung. Modul diadopsi dari silabus UKW PWI dan Dewan Pers yang kemudian disesuaikan dengan kebutuhan UKW di lingkungan 162 jaringan portal di bawah naungan PRMN.

Modul UKW Lembaga Uji Pikiran Rakyat disusun sehari sebelum pelaksanaan pelatihan untuk calon penguji TOT pada Selasa 9 Maret 2021.

TOT mengundang narasumber kompeten dari Dewan Pers (Hendry C Bangun) dan PWI yakni Prof Dr Rajab Ritonga (Direktur UKW PWI), dan Drs Kamsul Hasan SH, MH (Ketua Komisi Kompetensi PWI).

Baca Juga: Sejarah Hari Perempuan Internasional dengan Simbol 3 warna!

CEO Pikiran Rakyat Media Network Agus Sulistriyono berharap kegiatan TOT menjadi rintisan bagi peningkatan kualitas jurnalisme yang diusung baik oleh PRMN maupun lebih dari 160 jaringan portal di bawah naungan PRMN.

“Ini tugas berat dan besar tetapi harus kita lakukan untuk semakin melengkapi persyaratan legal lembaga pers dan tentu meningkatkan kualitas jurnalisme yang dilakukan oleh teman-teman semua,” ungkap Agus Sulistriyono yang akrab disapa Sulis, Senin 8 Maret 2021.

Lebih lanjut ia menjelaskan, bahwa penting dalam membedakan kinerja jurnalistik dengan media sosial.

Meskipun ekosistem digital telah mengubah tatanan dan beberapa aspek terkait bisnis media online, menurut Sulis, secara kelembagaan media massa khususnya online harus dibedakan dengan media sosial.

“Aspek hukum yang menaungi media massa online dengan media sosial jelas berbeda sehingga persyaratan kelembagaan maupun personal dari praktisi media massa harus kita penuhi. Hal ini juga menjadi bagian dari upaya perlindungan praktisi media online,” kata Sulis.

Baca Juga: Demokrat Kubu Moeldoko Ibaratkan Pelanggaran Prokes Seperti Pencurian Sendal!

Sementara,dalam penyampaian materi penyusunan modul, Kamsul Hasan membahas secara rinci segenap aspek hukum yang terkait praktik jurnalistik, kode etik dan pedoman pemberitaan terkait, di antaranya Pedoman Pemberitaan Ramah Anak (PPRA).

“Untuk media digital juga ada penekanan pada Pedoman Pemberitaan Media Siber. Inilah yang membedakan dengan modul untuk UKW berkarakter media cetak. Jadi modul yang dipakai PRMN diselaraskan dengan karakter media online,” ujarnya.

Sedangkan, Penanggung jawab Lembaga Uji Kompetensi Pikiran Rakyat Erwin Kustiman menjelaskan pelaksanaan TOT ini merupakan bagian dari upaya aktivasi Lemnaga Uji Kompetensi Wartawan Pikiran Rakyat yang sebetulnya sudah sejak 2012 terdata sebagai Lembaga Uji di Dewan Pers.

“Pelaksanaan TOT ini untuk menjaring para wartawan senior yang sudah berkategori kompetensi Utama untuk menjadi penguji UKW khusus Lembaga Uji PR. Ada 20 pserta pada TOT ini dan diharapkan semakin melengkapi tenaga penguji pada Lembaga Uji Kompetensi Pikiran Rakyat,” ungkap Erwin.***

Editor: Agnes Aflianto

Tags

Terkini

Terpopuler