Warga Sumenep Keluhkan Dampak Sekolah Daring

- 7 Maret 2021, 17:31 WIB
Penyampaian aspirasi masyarakat Sumenep
Penyampaian aspirasi masyarakat Sumenep /Adi Suprayitno/ARAHKATA

ARAHKATA - Warga Desa Gapura Tengah, Kecamatan Gapura Kabupaten Sumenep mengeluhkan dampak sekolah daring. Kebutuhan masyarakat akhirnya membengkak karena harus membeli paket kuota internet.

Salah warga yang mengeluhkan adalah Darwis.

Dia menyampaikan dampak sekolah daring akibat pandemi covid-19. Dimana saat ini kebutuhan masyarakat bertambah karena harus membeli paket kuota internet agar anaknya dapat sekolah secara virtual. Namun, kenyataannya anak akhirnya lebih banyak bermain game.

Baca Juga: Memar di Paha Saat Bangun Tidur ‘Dicium Setan’, Ini Penjelasannya!

Darwin menyayangkan langkah pemerintah yang membatasi anak yang ingin belajar tatap muka dengan alasan mencegah penularan covid-19. Darwis lantas membandingkan kerumunan orang di pasar yang sengaja dibiarkan oleh pemerintah.

"Sangat disayangkan kalau pendidikan di batasi, tapi di pasar dibiarkan tidak dibatasi," kata Darwis ketika menyampaikan aspirasi kepada Anggota DPRD Jatim dapil XIV (Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep), Zainal Abidin saat reses di Desa Gapura Tengah, Rabu 3 Maret 2021.

Hal berbeda aspirasi yang disampaikan warga lainnya, Saiful Rahman. Sejak adanya pandemi covid-19, Saiful menilai perekonomian anjlok tidak hanya terjadi di Desa Gapura saja. Tetapi sudah meluas hingga mancanegara.

Meski adanya pandemi, Saiful menilai sebagai pemuda harus siap menghadapi dampak pandemi. Apalagi menjelang kedewasaan. Hanya saja, ia menyayangkan selama membut kegiatan yang bertujuan meningkatkan ekonomi di desanya selalu gagal.

Baca Juga: Dana Bansos Tunai Warga Jakarta Segera Cair, Catat Waktunya!

"Pemuda di Gapura selama bertahun-tahun kegiatan pemuda selalu gagal. Apa dari kepemudaan sendiri, atau sistem, atau gimana," ujarnya.

Halaman:

Editor: Agnes Aflianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x