Waspada Varian Baru COVID -19 XBB Lebih Cepat Menular

27 Oktober 2022, 15:33 WIB
Juru Bicara Pemerintah dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru dr. Reisa Broto Asmoro. /

ARAHKATA - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID -19 Reisa Broto Asmoro mengatakan, varian baru COVID -19 XBB atau BA.2.10 merupakan mutasi dari subvarian BA.2 Omicron lebih cepat menular dibandingkan dengan subvarian Omicron lainnya.

“Varian XBB ini lebih cepat menular,” kata Reisa Broto Asmoro saat memberikan keterangan pers di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, dikutip ArahKata.com Kamis, 27 Oktober 2022.

Hal itu diungkapkan Reisa dengan melihat gelombang kasus XBB yang terjadi di Singapura, yang ternyata lebih cepat menular dibandingkan gelombang varian BA.5 dan BA.2.

Baca Juga: Mahasiswa UPN “Veteran” Jakarta Resah, Rektor Bubarkan UKM Girigahana

“Apabila melihat gelombang XBB di Singapura, ternyata lebih cepat menular 0,79 kali dibandingkan gelombang varian BA.5 dan 0,46 kali dari gelombang BA.2,” ujar Reisa Broto Asmoro.

Melihat varian baru ini lebih cepat menular, Reisa pun mengingatkan masyarakat agar terus meningkatkan kewaspadaan terhadap XBB.

Sebab jika masyarakat lengah, maka bisa mengakibatkan lonjakan kasus Covid-19 kembali terjadi di Indonesia.

Baca Juga: Tingkatkan Literasi Digital Pemasaran Berbasis Google Ads

“Kita belajar dari situasi di negara tetangga kita untuk meningkatkan kewaspadaan. Jangan sampai lonjakan kasus kembali di Indonesia. Ingat, berdasarkan sejarah kenaikan kasus hampir selalu terjadi pascaadanya varian baru yang muncul,” tegas Reisa Broto Asmoro.

Karena itu, Reisa mengharapkan meskipun varian baru COVID -19 sudah masuk dan ditemukan 4 pasien terinfeksi, kondisi COVID -19 tetap terkendali seperti subvarian Omicron lainnya.

“Meski demikian, kita berharap kalau ada kenaikan kasus akan tetap masih terkendali seperti sub varian omicron lainnya,” tutur Reisa Broto Asmoro.

Baca Juga: Bos Judi Online, Apin BK Ditahan di Mapolda Sumatera Utara

Apalagi, lanjut Reisa, Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan status pandemi COVID -19 masih terus berlangsung hingga saat ini. Hal itu karena masih banyak negara yang ditemukan infeksi Covid-19, termasuk Indonesia.

“Hingga saat ini status pandemi Covid-19 masih dinyatakan terus berlangsung oleh badan kesehatan dunia atau WHO. Hal ini dikarenakan masih banyaknya negara yang ditemukan infeksi COVID -19, termasuk Indonesia,” terang Reisa Broto Asmoro.

Bahkan, lanjut Reisa, ada 24 negara yang sedang mengalami kenaikan jumlah kasus beberapa waktu belakangan ini. Kenaikan jumlah kasus COVID -19 disebabkan dengan adanya varian terbaru yaitu XBB atau BA.2.10 yang merupakan mutasi dari subvarian BA.2 Omicron.***

 

 

 

Editor: Wijaya Kusnaryanto

Sumber: Istanapresiden.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler