Gunung Semeru Erupsi Berstatus Awas, PVMBG: Berpotensi Terjadi Aliran Lahar

4 Desember 2022, 18:55 WIB
Ilustrasi. Gunung Semeru Erupsi Status Siaga, Warga Dihimbau Tidak Beraktifitas di Sejumlah Wilayah Ini /Afifah Amani/Ilutrasi Pixabay: WikiImages

ARAHKATA - Status Gunung Semeru yang berada di Jawa Timur pada hari ini, Minggu, 4 Desember 2022 ditingkatkan dari Level 3 atau siaga menjadi Level 4 atau awas.

Status Gunung Semeru tersebut dinyatakan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) sejak pukul 12.00 WIB. Keterangan tersebut turut disampaikan langsung oleh Kepala PVMBG, Hendra Gunawan.

"Status Gunung Semeru dinaikkan dari Siaga (Level 3) menjadi Awas (Level 4) terhitung hari Minggu 4 Desember 2022 pukul 12.00 WIB," katanya.

Baca Juga: Ini Deretan Tipe Kendaraan yang Paling Banyak Diminati di Pasar Mobkas

Hingga hari ini, pukul 02.46 WIB, pihak PVMBG telah mencatat bahwa Gunung Semeru mengalami erupsi disertai awan panas guguran dengan tinggi kolom erupsi hingga 1.500 meter di atas puncak.

Diketahui, awan panas guguran Gunung Semeru tersebut bersumber dari tumpukan material di ujung lidah lava yang berada di Kawah Jonggring Seloko atau sekitar 800 meter dari puncak.

Adapun, pada pukul 06.00 WIB, jarak luncurnya pun telah mencapai 7 kilometer yang mengarah ke Besuk Kobokan.

Baca Juga: Kemenkominfo Umumkan 25 Kota dan Kabupaten Sudah ASO di 3 Desember

Sementara itu, aktivitas kegempaan juga terekam pada hari ini sejak pukul 00.00 WIB sampai 06.00 WIB, dengan rincian; gempa letusan sebanyak delapan kali dan gempa awan panas guguran sebanyak satu kali.

Oleh karenanya, Hendra mengatakan bahwa aktivitas erupsi dan awan panas guguran Gunung Semeru masih terbilang sangat tinggi. Ia juga menyebutkan bahwa aktivitas gunung tertinggi di Jawa Timur itu berpotensi menimbulkan aliran lahar.

"Selain berpotensi terjadi awan panas, potensi terjadinya aliran lahar juga masih tinggi mengingat curah hujan yang cukup tinggi di Gunung Semeru," ujarnya.

Baca Juga: Para Perokok Berisiko Lebih Besar Terkena Tuberkulosis

Berdasarkan hasil pemantauan deformasi, diketahui bahwa terdapat peningkatan tekanan yang menunjukkan bahwa proses suplai magma masih terjadi.

Lebih lanjut, Hendra pun mengimbau agar masyarakat setempat tidak melakukan aktivitas, terlebih dalam radius delapan kilometer dari puncak dan dalam sektoral arah tenggara sejauh 19 kilometer dari puncak.

Imbuan tersebut juga disampaikan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang. Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Lumajang Joko Sambang meminta agar masyarakat setempat untuk mencari lokasi yang aman.

Baca Juga: Delapan Kiat Liburan Akhir Tahun yang Aman, Nyaman, Sesuai Kantong

"Tim Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana BPBD memberikan imbauan kepada masyarakat sekitar untuk tetap waspada dan tenang mencari ke titik aman," ucapnya.

"Tim BPBD Lumajang menuju lokasi sektoral Candipuro-Pronojiwo untuk melakukan pemantauan, imbauan, evakuasi dan membagikan masker," katanya menambahkan.

Lebih lanjut, Joko juga mengimbau masyarakat agar tidak menyebarkan informasi palsu yang terkait dengan erupsi Gunung Semeru.

Baca Juga: Duka Gempa Cianjur: 331 Korban Meninggal Dunia, 11 Warga Masih Dicari

Ia meminta masyarakat untuk selalu mendapatkan informasi resmi yang dirilis oleh PVMBG dan BPBD Lumajang.***

 

 

Editor: Wijaya Kusnaryanto

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler